Wamena, Papua Pegunungan — Kota Wamena kembali menunjukkan ketegasannya sebagai garda terdepan dalam menjaga ketertiban dan moralitas sosial. Lewat operasi gabungan yang melibatkan Polres Jayawijaya, Pemerintah Daerah, Forum Pemberantasan Miras dan Napza (FPMN), serta Forkopimda dan TNI-Polri, praktik perjudian, miras ilegal, hingga prostitusi berhasil dibongkar dari sejumlah titik rawan.
Razia besar ini dimulai Jumat (18/9) sore pukul 15.46 WIT, diawali apel di Kantor Bupati yang dipimpin Wakil Bupati Jayawijaya, Ronny Elopere, S.IP., M.KP. Operasi kemudian bergerak ke depan Gudang Beras Bulog Wamena, lokasi yang dicurigai sebagai pusat perjudian Rolex dan peredaran miras.
“Kami tidak akan kompromi dengan aktivitas yang menghancurkan masa depan masyarakat Papua,” tegas Ronny Elopere.
Penggerebekan I: Judi Rolex dan Miras
Pukul 16.23 WIT, tim menemukan 9 pelaku, terdiri dari 1 warga asli Papua dan 8 warga non-Papua. Barang bukti berupa meja Rolex, uang tunai, dan angka taruhan turut disita. Para tersangka langsung dibawa ke Polres Jayawijaya untuk pemeriksaan intensif.
Penggerebekan II: Karaoke Gelap dan Prostitusi Terselubung
Lokasi kedua di dekat LP Wamena menjadi titik operasi berikutnya. Petugas menemukan botol-botol miras seperti Vodka dan Wiro, serta mengamankan satu pria asal NTT dan dua wanita pekerja seks asal Palembang yang diduga beroperasi sebagai PSK dalam karaoke ilegal. Warga sekitar mengaku terganggu oleh aktivitas malam yang berisik.
Penggerebekan III: Miras di Perumahan Satpol PP
Di Jalan Safri Darwin, aparat menemukan miras jenis CT di rumah salah satu anggota Satpol PP. Pemilik rumah telah diamankan untuk diproses hukum.
Interogasi dan Tindakan Tegas
Di Mapolres, Wakil Bupati Elopere menginterogasi dua wanita PSK. Mereka mengaku baru tiba di Wamena atas ajakan seseorang bernama Kapten Pitu Batu alias Bang Brian. Pemerintah Daerah menegaskan bahwa Wamena bukan tempat untuk merusak masyarakat Papua dengan aktivitas destruktif.
“Kalau datang untuk mencari makan, datanglah dengan cara baik. Jangan membawa miras dan merusak rumah tangga orang Papua,” tegas Ronny.
Langkah Lanjut dan Komitmen Pemda
– Seluruh pelaku akan diproses hukum tanpa tebang pilih.
– Barang bukti akan dimusnahkan secara resmi.
– Pelaku prostitusi dan pendatang tanpa izin akan dipulangkan ke daerah asal.
Ketua FPMN Papua Pegunungan, Theo Hesegem, menyebut pelaku tanpa identitas resmi sebagai “warga liar” yang menciptakan efek sosial negatif.
“Miras dan judi harus diberantas karena menghancurkan masa depan orang Papua,” tutup Wakil Bupati Jayawijaya.
Penulis : Gin
Editor : Buendi