Wamena, 11 September 2025 — Dalam suasana khidmat dan penuh makna, Radio Republik Indonesia (RRI) memperingati Hari Radio Nasional ke-80 di Wamena. Upacara sederhana ini menjadi simbol kuat bahwa semangat perjuangan dan pelayanan publik RRI tetap menyala, bahkan di tengah tantangan zaman digital.
Sambutan Direktur Utama RRI, I Hendrasmo, yang dibacakan oleh Kepala RRI Wamena, Djery Moriolkosu, mengingatkan kembali makna historis tanggal 11 September sebagai hari lahir RRI pada tahun 1945—lahir dari semangat perjuangan bangsa, dan terus berjuang melalui gelombang suara.
“RRI telah menjadi suara rakyat selama 80 tahun, menyebarkan informasi, pendidikan, dan hiburan kepada masyarakat,” tulis Hendrasmo.
Dengan tema “Memperkuat Peran RRI Mendukung Tujuan Negara: Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, Hendrasmo menekankan pentingnya transformasi digital agar RRI tetap relevan dan berdampak. Ia menyebut bahwa suara RRI kini tak hanya mengudara, tapi juga hadir di genggaman masyarakat—kapan saja, di mana saja.
✨ Prestasi RRI dalam Empat Tahun Terakhir:
– Opini WTP dari BPK selama 6 tahun berturut-turut
– Kualitas pengelolaan anggaran meningkat dari 89,56 ke 94,54
– Reformasi birokrasi naik dari “CC” ke “BB”
– Indeks Persepsi Anti Korupsi melonjak ke 83,24
– Reformasi hukum mencapai kategori “AA – Istimewa”
– Portal berita RRI.co.id naik ke peringkat 25 nasional
– Pendengar streaming naik 44% dalam setahun terakhir
RRI juga meraih penghargaan sebagai Badan Publik Informatif selama empat tahun berturut-turut, dan Programa 1 serta 2 masuk jajaran 5 besar rating di kota-kota besar.
“Kita ingin agar RRI tidak hanya menjadi suara bangsa, tetapi juga hati bangsa yang menyentuh, menginspirasi, dan mempersatukan,” tutup Hendrasmo.
Dengan semangat “Sekali di udara, tetap di udara”, RRI menegaskan komitmennya sebagai media adaptif, inklusif, dan dekat dengan rakyat. Selamat Hari Radio Nasional ke-80 — Jayalah RRI, Jayalah Indonesia Raya!