SERUI-Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen melalui Sekretaris Daerah, Harold Wenno, menyambut hangat kepulangan lima siswa Kristen Kasih Bangsa yang baru saja menorehkan prestasi gemilang di ajang World Invention Competition and Exhibition (WICE) 2025 di Malaysia, yang berlangsung pada 21–24 September 2025.
Para siswa tersebut berhasil meraih Medali Emas serta Myso Special Award berkat riset mereka berjudul E-SATE DP (Effects of Salinity, Temperature, DO and pH on Perkinsus Parasite). Sebuah riset yang menyoroti keberadaan parasit perkinsus yang ditemukan di perairan Kampung Sarawandori yang berpotensi menyerang kerang/bia bakau (Polymesoda erosa).
Penelitian ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam mengatasi persoalan lingkungan, khususnya terkait Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di kawasan kampung Sarwandori dan Aromarea.
Sekda Harold Wenno menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas kerja keras para siswa yang telah mengharumkan nama daerah hingga ke kancah internasional.
“Prestasi ini adalah bukti bahwa anak-anak Kepulauan Yapen mampu bersaing di level dunia. Buktinya ajang WICE ini rupanya bukan ajang bilateral antara Indonesia dan Malaysia tapi ajang bagi pelajar dari seluruh dunia. Kita Yapen mampu bersaing diantara 200an sekolah dari berbagai negara dan Yapen mampu meraih medali emas dan penghargaan khusus dari WICE” ucap Sekda, Sabtu, 27/9/2025.
Sekda menyampaikan untuk prestasi ini dapat dipertahankan, karena lebih mudah meraih dari pada mempertahankan.
Sekda juga berharap tak hanya Sekolah Kristen Kasih Bangsa saja melainkan SMA lainnya yang ada di Serui dapat termotivasi.
“Sekolah menengah atas yang ada di Serui sekiranya ini menjadi tantangan untuk dapat membimbing siswanya untuk melakukan riset atau penelitian untuk dapat mengikuti ajang serupa. Ini bukti bahwa anak-anak Yapen juga bisa membanggakan diri sendiri, membanggakan orang tua, daerah, bangsa dan negara dengan riset akademik” harap Wenno.
Ia menambahkan bahwa penelitian ini sejalan dengan kepedulian pemerintah daerah terhadap pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, temuan para siswa dapat menjadi rujukan bagi pengembangan kebijakan pengelolaan lingkungan.
Para siswa juga menyampaikan rasa syukur atas dukungan sekolah, guru pembimbing, serta masyarakat Yapen yang turut mendorong keberhasilan mereka. Ke depan, mereka berharap riset ini dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga memberi manfaat nyata bagi lingkungan dan masyarakat pesisir di kabupaten Kepulauan Yapen.
Prestasi dari Agu Kawer, Imanuel Yoteni, Ian Silamma, Felicia Hitijahubessy dan Jillian Kolondam ini menjadi catatan penting bagi dunia pendidikan di Kepulauan Yapen, bahwa potensi generasi muda tidak kalah bersaing di level global bila diberi ruang, dukungan, dan kesempatan untuk berkembang tetapi juga menjadi rekomendasi kebijakan konservasi lingkungan di Kepulauan Yapen.
“Pemerintah daerah, tentu melalui perangkat daerah terkait akan support kepada sekolah-sekolah dengan memberikan ruang dan kesempatan untuk anak-anak kita bisa berprestasi. Bukan hanya di lingkup daerah, tapi juga dapat berprestasi di nasional dan lebih luas di internasioal, buktinya kita Yapen dapat menunjukan hal itu” tutup plt. Sekda Harold Wenno.
Penulis : Gin
Editor : Tim Redaksi