ARSO-Bupati Keerom Piter Gusbager S.Hut MUP melakukan kunjungan kerja ke Kampung Yetti Distrik Arso Timur. Dalam kunjungannya selain memberikan motivasi bagi masyarakat Bupati Gusbager juga menyerahkan bantuan dua unit mobil untuk kampung Yetti dan Pitewi yang peruntukannya untuk pengembangan ekonomi setiap usaha yang ada di kampung tersebut, Rabutusan perlengkapan sekolah seperti pakaian dan tas kepada anak SD dan SMP, paket sembako untuk 150 KK dan bantuan modal usaha sebanyak Rp 2 juta rupiah untuk mam-mama pedagang yang ada di lokasi pertemuan tersebut.
Pada kesempatan ini Bupati Gusbager mengajak masyarakat Kampung Yetti dan Pitewi untuk bergandengan tangan membangun kampung tersebut sehingga dapat lebih baik dan maju dalam segala aspek.
Pada arahannya Bupati Gusbager menekankan dua hal yakni setiap masyarakat atau seseorang tidak boleh merasa paling benar dan jangan hanya memikirkan kepentingan pribadinya dan mengabaikan kepentingan orang lain.
“Hari ini saya melakukan kunjungan kerja yang sudah kita agendakan beberapa minggu terakhir, namun karena agenda di Jakarta yakni agenda Abkasi dan beberapa agenda lain dalam rangka promosi daerah dan baru tiba kemarin dan hari ini saya datang di Yetti sesuai harapan masyarakat Yetti,”Ungkapnya.
Yetti merupakan salah satu kampung tertua dan memiliki sejarah panjang sehingga dengan kehadirannya mengharapkan ada perubahan di Distrik tersebut dan bukan hanya kunjungan memberikan bantuan semata, namun ia menginginkan Kampung Yetti bangkit dari ketertinggalan.
“Banyak falitas publik yang tidak terurus dan terbengkalai dan masyarakat saya liat tidak semangat sehingga kehadiran saya ini memotivasi dengan cara menyentuh kepentingan mereka maka mereka akan termotivasi mengisi pembangunan itu sendiri,”Tambah Bupati anak asli Keerom ini.
Memberikan bantuan yang Ia lakukan di Yetti merupakan program yang sudah terlaksana di Skopro dan Sangge. Untuk bantuan mobil Pemda Keerom berencana pada tahun mendatang akan melakukan pengadaan lagi sebanyak 20 mobil khusus kampung yang belum mendapatkan bantuan.
“Karena tranportasi selama ini menjadi kendala dimana masyarakat kesulitan membawa hasil perkebunannya ke pasar. Saya juga memberikan motivasi kepada masyarakat yang ingin melihat hasil dan pemimpin kami memperlihatkan proses,”Tambahnya.
“Pertama itu jangan urus dan kepentingan sendiri terus, pikirkan kepentingan orang lain dan yang kedua jangan merasa paling benar atau benar sendiri. Jika kampung ini ingin maju maka harus saling menghargai sama lain itu tumbuh karena kita mengurus kepentingan orang lain sehingga orang menghargai kita. Berikut kita harus mendengarkan orang lain, sehingga jangan merasa paling hebat didaerah ini dan ini tidak boleh dan jika kampung ini ingin maju tinggalkan dua hal itu,”Pungkasnya.(gin)