TAMBRAUW- Nicodemus Momo telah ditetapkan sebagai daftar calon tetap (DCT) pada pemilu legislatif DPRD Kabupaten Tambrauw periode 2024-2029 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPIP) Dapil III dengan Nomor urut dua.
Menanggapi penetapan ini, Alumnus Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Cenderawasih ini menilai bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tambrauw sudah bekerja keras, sehingga DCT berjalan aman dan lancar.
“Saya sampaikan terima kasih untuk KPU Kabupaten Tambrauw, karena sudah bekerja keras dan menunjung tinggi independensi, sehingga semua tahan berjalan lancar dan pleno penetapan DCT berjalan dengan baik,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Senin (6/11/2023).
Mantan Ketua Ikatan Mahasiswa Tambrauw (IMT) Kota Studi Jayapura ini melihat dan memahami, terkait kondisi saat ini, terutama aspirasi masyarakat yang kurang mendapatkan perhatian dari DPRD Kabupaten Tambrauw.
“Hal ini yang mendorong saya untuk terpanggil dan ikut bertarung sebagai wakil rakyat, sehingga kedepan bisa ikut terlibat mendengarkan, memahami dan memperjuangkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Tambrauw,” ucap Nicodemus.
Tak hanya itu, budaya korupsi yang semakin mengakar saat ini menjadi salah satu motivasi bagi dirinya untuk mencalonkan diri sebagai caleg DPRD Kabupaten Tambrauw dari PDIP.
“Sangat jarang saat ini anggota DPRD yang memiliki idealisme yang benar-benar membela kepentingan masyarakat,” ucap pemuda yang akrab disapa Nico ini.
Mantan Ketua Lembaga Otonomi Khusus Pengurus Pusat PMKRI ini melihat semakin hari para politisi jarang melihat idealism, sehingga biaya politik memang tidak ada yang murah, seperti dirinya di dapil 3.
“Saya yakin pasti warga sudah cerdas-cerdas untuk memilih legislator yang benar-benar duduk di kursi parlemen untuk menyuarakan hak dasar masyarakat Tambrauw. Karena pemilih yang cerdas akan menghasilkan pemimpin yang berkualitas,” ujar Nico.
Mantan Presidium Gerakan Masyarakat (Germas) PMKRI Cabang Jayapura ini meminta semua caleg DPRD Kabupaten Tambrauw, untuk tidak membangun politik identitas, suku, agama, antar golongan dan lain sebagainya, tetapi harus memberikan edukasi atau pendidikan politik yang baik dan benar agar mendidik dan membina masyarakat di Kabupaten Tambrauw, sehingga kedepan cerdas dalam berpolitik.
“Bonus demografi menuju Indonesia emas 2045 merupakan suatu tantangan besar bagi anak-anak muda sebagai generasi milenial, sehingga sudah harus terjun dan terlibat langsung dalam sistem sebagai penentu pengambilan keputusan agar dampak dari pembangunan dapat di rasakan oleh seluruh masyarakat di Kabupaten Tambrauw,” pungkas politisi PDIP ini. (Redaksi).
