TIOM- Pejabat Bupati Lanny Jaya, Alpius Yigibalom, SH, M.Si, melakukan pendekatan untuk mengatasi pertikaian antar warga Wouma dan Asolokobal. Beberapa warga yang terlibat dalam pertikaian tersebut berasal dari Lanny Jaya, sehingga Bupati Alpius merasa bertanggung jawab secara sosial untuk melakukan pendekatan di Wouma Atas dan Wouma Bawah pada Jumat, 13 Juni 2023, dengan harapan pertikaian segera berakhir.
Kemudian, pada Minggu, 16 Juni 2024, Pejabat Gubernur Papua Pegunungan, Dr. Velix Wanggai, bersama Forkopimda melanjutkan pendekatan dengan masyarakat Lanny Jaya di halaman Gereja Baptis Imanuel Gunambur, Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Dalam kunjungan tersebut, Dr. Velix Wanggai menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan menempuh langkah pendekatan sosial untuk membangun proses perdamaian di wilayah tersebut, khususnya di Kabupaten Jayawijaya, menyusul pertikaian antara komunitas Wouma dan Asolokobal.
Pejabat Gubernur Dr. Velix Vernando Wanggai, SIP, MPA, didampingi Pejabat Bupati Lanny Jaya, Alpius Yigibalom, menemui warga asal Lanny Jaya di halaman Gereja Baptis Imanuel Gunambar, Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Keluarga besar Lanny Jaya menyambut baik kedatangan Penjabat Gubernur Velix Wanggai, putra asli tanah Papua, untuk mendengar pandangan dari Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan.
Dalam pertemuan yang penuh kekeluargaan tersebut, Velix mendengarkan aspirasi dari keluarga besar Lanny Jaya terkait korban di pihak mereka. Ia juga mendengarkan aspirasi mengenai perlunya perhatian terhadap perubahan hidup yang lebih baik bagi masyarakat Lanny Jaya dengan hadirnya Provinsi Papua Pegunungan.
“Setelah mendengar aspirasi orang tua, saudara, dan keluarga besar Lanny Jaya, pertama-tama saya selaku Pejabat Gubernur memohon maaf karena dua hari terakhir ini mengikuti rapat koordinasi inflasi di Istana Merdeka bersama 38 gubernur seluruh Indonesia dan rapat di Badan Pemeriksa Keuangan,” ujar Dr. Velix Wanggai melalui keterangan tertulis kepada media dari Wamena, Jayawijaya, Minggu (16/6).
Velix menyampaikan turut berduka cita atas korban meninggal di keluarga besar Lanny Jaya. “Situasi kesedihan ini tentu tidak diinginkan oleh kita semua masyarakat Papua Pegunungan,” tambahnya.
Velix menekankan bahwa rumah besar Papua Pegunungan dilandasi prinsip Kasih dari Tuhan, sumber kasih. Kasih Tuhan memberi pesan bahwa kasih itu panjang sabar, murah hati, mengasihi antar sesama, dan mencintai hidup damai dalam masyarakat. “Kita semua masyarakat Papua Pegunungan menginginkan kehidupan yang damai sehingga masyarakat dapat bekerja dengan baik, anak-anak bisa sekolah, pelayanan kesehatan baik, serta semua bisa mencari penghidupan dengan aman, nyaman, dan damai,” ujarnya.
Rumah besar Papua Pegunungan ini, lanjut Velix, hadir untuk semua warganya. Papua Pegunungan adalah untuk delapan kabupaten dan masyarakat Pegunungan di mana saja berada. Karena itu, kasih, perdamaian, dan ketentraman sosial menjadi penting.
Dengan demikian, kata Velix, Pemprov Papua Pegunungan dapat melayani dengan baik kebutuhan masyarakat, termasuk aspirasi yang disampaikan masyarakat Lanny Jaya mengenai perlunya percepatan pelayanan pemerintahan yang lebih dekat ke daerah-daerah pelosok.
Dari pertemuan tersebut, keluarga besar Lanny Jaya akan membahas secara internal korban di masyarakat mereka dan akan menyampaikan hasilnya kepada Pemprov Papua Pegunungan dan Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya. Masyarakat Lanny Jaya menginginkan kehidupan yang damai dan pelayanan pemerintahan yang lebih menyentuh masyarakat.
“Saya mengucapkan terima kasih atas keterbukaan, kehangatan, dan jiwa besar dari masyarakat Lanny Jaya dalam membangun kedamaian di Jayawijaya khususnya dan rumah besar Papua Pegunungan yang dilandasi Kasih dari Tuhan, sumber kasih,” tutup Velix.
Selain itu Pejabat Bupati Lanny Jaya Alpius Yigibalom juga memberikan bantuan untuk melengkapi kebutihan ekonomi Warga di Wouma.
