JAYAPURA-Bakal calon Gubernur Papua Pegunungan dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan Befa Yigibalom – Nathan Pahabol tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin, 26 Agustus 2024 sebelum kembali terbang ke Wamena Provinsi Papua Pegunungan, Pasangan Befa Yigibalom – Nathan Pahabol ini di Bandara Sentani disambut keluarga besar dengan tarian adat atau budaya khas Papua Pegunungan.
“Kami sebagai pasangan calon Gubernur Papua dan Wakil Gubernur Papua pegunungan sudah cukup lama di Jakarta. Jadi, alasannya seperti sudah lama pergi, baru kembali dan hari ini kami tiba di Tanah Papua di Airport Sentani kami dijemput oleh keluarga besar dan didoakan di sini. Hari ini juga kami akan ke Wamena untuk persiapan pendaftaran sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur,” kata Befa Yigibalom didampingi Nathan Pahabol usai penjemputan.
Yang jelas, Befa Yigibalom dan Nathan Pahabol akan bertolak ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya untuk mendaftar di KPU Papua Pegunungan.
Diakui, sejumlah partai telah siap mendukungnya, diantaranya Partai Nasdem, PKS, Partai Perindo, Partai Gerindra, PSI dan Partai Garuda.
“Jadi, untuk partai saya kira sudah lebih dari cukup untuk kami maju di Pilgub Papua Pegunungan,” ujarnya.
Bahkan, lanjutnya, pasangan Befa – Nathan sudah melengkapi persyaratan untuk mendaftarkan sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan di KPU.
“Tanggal 28 atau 29 Agustus, kami akan mendaftar ke KPU Papua Pegunungan. Sebentar di Wamena ada penjemputan juga, karena Ketua DPR Papua Pegunungan pertama dari NasDem, sehingga ada acara di Wamena,” tandasnya.
Untuk deklarasi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan Befa Yigibalom – Nathan Pahabol dilakukan di Wamena, 29 Agustus 2024.
“Kami akan deklarasi di Wamena, kemudian langsung mendaftar ke KPU,” ujarnya.
Soal visi misi, Befa mengungkapkan, jika pihaknya akan menjadikan Papua Pegunungan yang Mandiri, Cerdas dan Sehat.
“Intinya, ketika ada kemandirian, ketika ada kecerdasan seseorang, ketika dia sehat pasti sejahtera, tapi kemandirian itu bersifat ekonomi. Jadi, kita di gunung orang bilang harus kerja baru makan, makan baru mati atau sesudah menikmati hidup baru mati, sehingga tidak boleh kita biarkan ada orang yang tidak makan, dalam konsep seperti itu yang kita bawa,” bebernya.
“Jadi, visi kami akan sinergi dengan APBD kabupaten untuk semua rakyat dipastikan makan, bukan makanan biasa, tapi dia menikmati makanan bergizi sampai ke seluruh pelosok sesuai program visi misi Presiden terpilih kita pak Prabowo ada makan bergizi di tingkat sekolah, tapi kalau kami bagaimana orang Papua Pegunungan semua makan, pasti kita melakukan kepastian ada ketahanan pangan lokal,” sambungnya.
Selain itu, budaya itu makan sama-sama sehingga visi misi Befa – Nathan dalam perspektif budaya bahwa anggaran besar yang masuk ke satu kabupaten atau satu provinsi itu harus dinikmati sampai kepala keluarga yang ada di gunung-gunung, lembah-lembah harus dapat bagian.
“Bagaimanapun caranya? Itu kemauan seorang pemimpin. Saya sudah lakukan itu di Lanny Jaya dan saya optimis bersama calon wakil gubernur saya untuk taruh mimpi yang sedikit sulit, tapi kami akan tetap semangat untuk melakukan itu, karena akan kerjasama dengan kabupaten,” jelasnya.
“Intinya, Lima tahun itu, yang makan dan perut besar hanya di tingkat DPR, pejabat dan pegawai negeri. Lalu masyarakat dapat apa? Itu pertanyaan hari ini dan itu saya sudah lakukan di Lanny Jaya. Jika Tuhan kehendaki saya jadi gubernur dan wakil gubernur, maka kami minta para bupati juga atur seperti itu,” ujarnya.
Begitu juga untuk pendidikan bagi mahasiswa di Papua Pegunungan, Befa – Nathan akan memastikan semua untuk beasiswa atau subsidi pendidikan mereka.
Soal program unggulan, Befa menambahkan, jika salah satunya program yang diterapkan di Lanny Jaya maksimal Rp 1 juta per KK untuk bidang ekonomi akan diterapkan di Papua Pegunungan.
“Kalau program unggulan di bidang pendidikan kita akan kerjasama dengan kabupaten dan pusat untuk seluruh negeri itu ada pendidikan pola asrama. Itu menyelesaikan mata rantai pendidikan dasar di SD SMP. Anak kelas 4 masuk asrama sampai SMP dan yang mengelola seluruh asrama di Papua Pegunungan nanti ke depan adalah sinode sinode gereja atau dedominasi gereja dan itu gratis semuanya untuk orang Papua,” jelasnya.
Untuk kesehatan, mantan Bupati Lanny Jaya ini, menegaskan jika ia tidak ingin orang Papua Pegunungan tidak boleh ada yang mati karena alasan tidak ada uang.
“Di bidang kesehatan visinya adalah tidak boleh ada orang orang Papua Pegunungan yang mati karena alasan uang. Itu tidak boleh. Itu saya sudah mulai di Lanny Jaya. Orang Lanny Jaya berobat di Siloam atau dimana bayar Rp 100 juta sampai 2 miliar untuk 1 orang, yang penting dia jangan mati karena alasan tidak ada uang,” imbuhnya.
Sementara itu, Bakal Calon Wakil Gubernur Papua Pegunungan, Nathan Pahabol mengaku bersyukur atas harapan dan doa dari masyarakat yang memberikan dukungan kepada Befa – Nathan.
“Kami memanjatkan puji syukur kepada Tuhan karena semua harapan doa dari calon gubernur tapi juga sebagai calon wakil gubernur dan juga doa dan harapan dari masyarakat yang mana mereka terus berdoa mengharapkan figur yang betul-betul akan hadir dan selalu mereka berdoa dan Tuhan sudah menjawab di mana kita mendapatkan dukungan dari partai politik yang ada,” katanya.
Nathan juga menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada warga masyarakat Pegunungan yang ada di Jayapura, yang sudah mengambil inisiatif dan menyambutnya dengan tarian adat. Sebab, mereka sudah lama menantikan Befa – Nathan.
“Kami akan lanjut terus ke Wamena dan mengikuti semua tahapan. Pada prinsipnya kami sudah siap dari segi partai politiknya, dari segi infrastruktur kami pada prinsipnya siap dan tempatnya adalah di Papua Pegunungan karena itu ini pun sekedar sebentar saja selanjutnya kita akan buat semuanya dipusatkan di Wamena,” imbuhnya.