MULIA – Ketua Tim Relawan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah WAGI (Willem Wandik, S.E. M.Si dan Dr. drg. Aloisius Giyai, M. Kes.) Kabupaten Puncak Jaya, Misko Enumbi, S.IP, bersama koalisi, mengecam keras tindakan yang dilakukan oleh tim salah satu kandidat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah. Pada 8 Desember 2024, terjadi aksi penculikan, penyanderaan, dan pemaksaan terhadap relawan WAGI Puncak Jaya berinisial DK dan Septina Lidya Koibur.
Dalam aksi tersebut, tim dari salah satu kandidat memaksa agar suara yang diberikan masyarakat kepada WAGI dialihkan kepada calon lain. “Kepada keluarga besar masyarakat di 26 distrik dan 302 kampung yang ada di Puncak Jaya, kami mengecam dan tidak membenarkan adanya penculikan, penyanderaan, dan interogasi dalam bentuk apapun yang memaksa pengalihan suara WAGI kepada calon lain. Ini tidak benar,” tegas Misko Enumbi.
Relawan dan partai koalisi pendukung WAGI terus mengawal proses yang berjalan. Mereka menyayangkan tindakan tersebut dan merasa kecewa terhadap oknum relawan dan koalisi yang melakukan aksi penyanderaan dan interogasi. “Mari kita kawal bersama dengan dewasa, secara profesional, dan mari kita jaga kedamaian di Puncak Jaya ini,” tambahnya.
Misko Enumbi menegaskan bahwa tindakan pemaksaan tidak boleh lagi terulang oleh tim kandidat manapun. “Kami tegaskan, tindakan teman-teman kemarin itu di luar nalar dan tidak boleh lagi terulang. Itu harapan kami dari Tim Wandik-Giyai di Kabupaten Puncak Jaya,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat dan empat kandidat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur adalah putra-putra terbaik Papua Tengah. Oleh sebab itu, pihaknya menyayangkan tindakan tim kandidat lain di Puncak Jaya yang secara sengaja dan terstruktur menjemput paksa dan menyandera agar suara yang diberikan masyarakat kepada WaGi dipindahkan kepada kandidat lain.
“Tindakan ini terlarang dan di luar nalar. Mari kita kawal bersama-sama agar suara Puncak Jaya yang diberikan kepada WAGI tetap terjaga sampai penetapan pleno tingkat Provinsi Papua Tengah,” pungkasnya.
Penulis : Gin
Editor : Buendi