AMBON,- Jambore Pencinta Alam se-Maluku (JPAM) ke-XXVII, bukan sekadar aksi gagah-gagahan atau sebatas reuni tahunan. Namun lebih dari itu, ada beragam hal positif yang dilakukan dan berdampak pada lingkungan.
Transplantasi karang dan penanaman mangrove di Pulau Pombo, dan aksi gerebek sampah di Gunung Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.
Saat pembersihan sampah di sepanjang jalur pendakian Gunung Salahutu. Divisi Gunung Hutan JPAM berhasil membawa turun sekitar 325 kg sampah, pada aksi yang dilakukan Jumat (15/8/2025).
Adapun yang tergabung dalam divisi gunung hutan berjumlah 21 orang, yang terdiri dari peserta, PIC Divisi Gunung Hutan, senioritas Darmapala Ambon, panitia serta instruktur divisi dari Asosiasi Pendakian Gunung Indonesia (Pagi), Provinsi Maluku.
“Ratusan kilogram sampah yang dibawa turun adalah sisa dari para penikmat alam yang sebatas datang menikmati keindahan alam di Gunung Salahutu, namun tidak membawa pulang sampahnya,” ungkap PIC Gunung Hutan, Ismail Nahumarury.
Ia menjelaskan, jenis sampah didominasi sampah plastik sisa bungkusan makanan ringan, terpal, baliho serta bekas botol plastik minuman para pendaki.
“Dari kegiatan yang dilakukan, diharapkan Pemerintah Negeri Waai sebagai pintu masuk jalur pendakian Salahutu bisa membuat langkah mitigasi agar alam sekitar jalur pendakian dan Puncak Salahutu tetap lestari,” ugkapnya.
Sambung Ismail, mengingat Gunung Salahutu dapat dijadikan sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam bentuk lokasi wisata alam bebas bagi Pemerintah Negeri Waai, jika dapat dikelola dengan baik.
Ia pun berharap para pendaki tidak meninggalkan sampahnya di atas puncak saat melakukan pendakian.
“Berani mendaki, maka berani juga membawa pulang sampahnya. Jangan meninggalkan jejak sampah di atas gunung,” tegasnya. (*)