Wamena, 26 September 2025 — Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Suku Wio menggelar Musyawarah Besar (Mubes) Wio-I di Aula Silimo Siloam, Wamena. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Jayawijaya, Athenius Murib, yang menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh atas inisiatif masyarakat adat dari tiga distrik di Kota Wamena.
Mubes ini lahir dari keprihatinan mendalam masyarakat Suku Wio terhadap meningkatnya aksi kriminalitas seperti begal dan pencurian yang marak terjadi di wilayah perkotaan. Dengan mengusung tema Musyawarah Keluarga Besar Wio, forum ini menjadi wadah refleksi dan diskusi tentang masa lalu, kondisi saat ini, serta arah kehidupan masyarakat Wio ke depan⁽¹⁾.
“Sebelumnya Mubes ini belum pernah ada dan ini pertama kalinya dilakukan untuk membicarakan tentang kehidupan yang lalu, sekarang dan akan datang seperti apa,” ujar Bupati Athenius Murib, Jumat (26/9/2025).
Selain isu keamanan, Mubes juga membahas penataan tata ruang kota sebagai bagian dari Rencana Detail Pengembangan Lokasi (RDPL) yang baru pertama kali disusun oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya.
Bupati Murib menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat adat, khususnya pemilik hak ulayat Suku Wio, dalam menentukan zonasi wilayah seperti area hunian, pertanian, industri, dan perkantoran.
“Rencana Pembentukan Tata Ruang Kota ini berhubungan dengan penataan kota seperti di mana tempat hunian, pertanian, industri, dan perkantoran itu semua harus diatur,” jelasnya.
Bupati Jayawijaya berharap Mubes ini mampu menghasilkan rekomendasi konkret yang dapat dijadikan acuan dalam pembangunan berkelanjutan, serta memperkuat peran masyarakat adat dalam pengambilan keputusan strategis.
Kegiatan Mubes Wio-I dijadwalkan berlangsung selama dua hari dan menjadi momentum penting bagi masyarakat Wio untuk menyuarakan aspirasi serta memperkuat identitas dan peran mereka dalam pembangunan daerah.
Penulis : Gin
Editor : Tim Redaksi