Datangi Kemendagri, Pemkab Nduga Minta Peninjauan Ulang Peta Wilayah yang Dianggap Menyimpang

- Penulis

Kamis, 3 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, Selasa 2 Juli 2025 — Pemerintah Kabupaten Nduga menunjukkan keseriusannya dalam menjaga keutuhan wilayah administratif dengan mendatangi langsung Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri RI di Jakarta. Kunjungan ini bertujuan untuk meminta klarifikasi atas batas wilayah Kabupaten Nduga yang dinilai tidak sesuai dengan kondisi geografis dan sejarah lokal.

Rombongan dipimpin Bupati Nduga Dinard Kelnea S.Sos yang diwakili oleh Wakil Bupati Nduga, Yoas Beon, didampingi Anggota DPR RI Paulus Ubruangge, Asisten I Djoni Karel Rumpaidus, sejumlah pejabat OPD, serta tokoh masyarakat dan mantan Bupati antar waktu, Wentius Nimiangge.

Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang rapat Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan, rombongan diterima oleh Kasubid Batas Daerah, Teguh Subarto.

Dugaan Manipulasi Peta Wilayah

Wakil Bupati Yoas Beon menegaskan bahwa kedatangan mereka bukan tanpa alasan. Ia menyampaikan adanya dugaan manipulasi dalam proses penandatanganan pengesahan batas wilayah yang tidak mencerminkan realitas topografi dan sejarah geografis Nduga.

“Kami datang untuk memastikan dan mengecek data. Usulan batas wilayah Nduga tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Beberapa kabupaten tetangga mengklaim wilayah yang secara historis dan adat adalah milik Nduga,” tegas Yoas.

Suara dari Mantan Pemimpin

Wentius Nimiangge, yang pernah menjabat sebagai Wakil Bupati dan Bupati antar waktu, turut menyuarakan keprihatinannya. Ia menyatakan bahwa batas-batas wilayah yang pernah disepakati bersama kepala daerah lain kini tidak tercermin dalam peta resmi.

“Saya sudah buat garis batas wilayah Nduga berdasarkan adat dan budaya. Tapi kenyataannya, peta yang dikeluarkan sekarang berbeda. Saya curiga ada permainan di dalam. Kami minta dikembalikan ke batas yang sudah kami usulkan,” ujar Wentius.

Kemendagri Akan Tindak Lanjut

Menanggapi hal tersebut, Teguh Subarto menyatakan bahwa pihaknya akan segera melaporkan persoalan ini ke Dirjen dan Menteri Dalam Negeri untuk ditindaklanjuti secara serius.

“Kami akan cari solusi bersama agar tidak menjadi konflik berkepanjangan,” ujarnya.

Langkah ini menjadi bagian penting dari upaya Pemkab Nduga untuk menjaga integritas wilayah dan memastikan keadilan administratif bagi masyarakatnya.

Facebook Comments Box

Penulis : Gin

Editor : Buendi

Sumber Berita: Pemda Nduga

Berita Terkait

‎Gubernur Papua Tengah Pimpin Rapat Kerja Bersama 8 Bupati di Kabupaten Puncak Jaya
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Tengah Dorong SSH dan Asrama di Puncak Jaya‎
Bibit Harapan: TP-PKK Papua Tengah Serahkan Bibit Sayur dan Ubi-Ubian Kepada TP-PKK Puncak Jaya
Rekonsiliasi Papua: Merajut Persaudaraan Pasca Pilkada
Polda Papua Tetapkan 9 Tersangka Korupsi Dana Desa Lanny Jaya, Kerugian Negara Capai Rp168 Miliar
Polsek Kurulu Serahkan Bibit Jagung dan Sarana Produksi ke Kelompok Tani SILIMO di Kampung Isaima
Patroli Gabungan Polres Jayawijaya dan Brimob BKO Polda Papua Amankan Pelajar Bawa Senjata Tajam dan Ganja
Tim Kemenpora RI Tiba di Wamena, Siap Buka Kejuaraan Tarkam 2025

Berita Terkait

Kamis, 25 September 2025 - 18:46 WIT

‎Gubernur Papua Tengah Pimpin Rapat Kerja Bersama 8 Bupati di Kabupaten Puncak Jaya

Kamis, 25 September 2025 - 18:27 WIT

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Tengah Dorong SSH dan Asrama di Puncak Jaya‎

Kamis, 25 September 2025 - 18:08 WIT

Bibit Harapan: TP-PKK Papua Tengah Serahkan Bibit Sayur dan Ubi-Ubian Kepada TP-PKK Puncak Jaya

Kamis, 25 September 2025 - 15:58 WIT

Rekonsiliasi Papua: Merajut Persaudaraan Pasca Pilkada

Kamis, 25 September 2025 - 15:31 WIT

Polda Papua Tetapkan 9 Tersangka Korupsi Dana Desa Lanny Jaya, Kerugian Negara Capai Rp168 Miliar

Berita Terbaru

Berita Terkini

Rekonsiliasi Papua: Merajut Persaudaraan Pasca Pilkada

Kamis, 25 Sep 2025 - 15:58 WIT