Serui – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Kepulauan Yapen menegaskan komitmennya untuk mengawal aspirasi masyarakat terkait penanganan longsor di ruas jalan penghubung Kampung Turu–Kaboena. Jalur tersebut selama lebih dari dua bulan tertutup material longsor sehingga mengganggu aktivitas warga menuju kebun dan transportasi sehari-hari.
Anggota DPRK Yapen dari Fraksi PDI Perjuangan, Fredy Barangkea, hadir langsung mendampingi Wakil Bupati Yapen, Roi Palunga, saat peninjauan dan pembersihan lokasi longsor, Selasa (23/9/2025). Pembersihan dilakukan dengan menggunakan excavator yang dikerahkan oleh pemerintah daerah.
“Pertama, saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah, khususnya Pak Wakil Bupati yang turun langsung di lokasi. Namun pesan saya, penanganan jangan hanya sebatas pembersihan. Kondisi tanah di jalur ini labil, sehingga perlu ada talud penahan tebing agar longsor tidak terus berulang,” ujar Fredy.
Ia menambahkan, aspirasi pembangunan infrastruktur di jalur Turu–Kaboena sudah dimasukkan dalam pokok-pokok pikiran DPRK, dan akan terus diperjuangkan dalam pembahasan APBD induk. “Kami di DPRK akan terus mengawal apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, termasuk jalan ini,” tegasnya.
Sementara itu, warga setempat, Otis Mambay, mengungkapkan masyarakat sering melakukan kerja swadaya agar akses ke kebun tidak terputus. “Kalau longsor begini, mobil dan motor tidak bisa lewat. Jadi kami masyarakat terpaksa gotong royong bersihkan jalan supaya bisa dilalui,” katanya.
DPRK berharap penanganan darurat ini dapat segera membuka kembali akses jalan, sekaligus menjadi dasar untuk pembangunan jangka panjang agar jalur Turu–Kaboena lebih aman dan tidak rawan longsor.
Penulis : Gin
Editor : Tim Redaksi