Eks Staf Ahli Ungkap Dugaan Suap 95 Senator DPD RI ke KPK

- Penulis

Sabtu, 8 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Muhammad Fithrat Irfan, mantan Staf Ahli DPD RI Sulawesi Tengah, kembali mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 7 Maret 2025. Didampingi kuasa hukumnya, Azis Yanuar, Fithrat menyerahkan data tambahan terkait dugaan suap dalam pemilihan Ketua DPD RI dan Wakil Ketua MPR RI unsur DPD RI. Ia mengungkapkan bahwa 95 senator diduga menerima gratifikasi untuk memenangkan pasangan calon tertentu.

 

“Saya menyerahkan 95 nama senator DPD RI yang diduga memberi dan menerima aliran dana suap. Kita percayakan kepada KPK untuk menindaklanjuti laporan ini,” ujar Fithrat. Ia juga menyerahkan bukti elektronik berupa tangkapan layar percakapan yang mendukung laporannya.

 

Kuasa hukum Azis Yanuar menambahkan bahwa dugaan suap ini tidak hanya melibatkan anggota DPD, tetapi juga petinggi partai. Salah satu bukti yang diserahkan adalah rekaman percakapan antara Fithrat dan Ahmad Ali, mantan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, yang diduga terlibat dalam penyediaan dana untuk pemenangan Wakil Ketua MPR RI unsur DPD RI, Abcandra Akbar Supratman Putra.

 

*Skema Suap Terungkap*

Fithrat menjelaskan bahwa setiap anggota DPD RI dijatah USD 13 ribu, terdiri dari USD 5.000 untuk pemilihan Ketua DPD RI dan USD 8.000 untuk Wakil Ketua MPR RI. Uang tersebut diberikan secara langsung dari kamar ke kamar anggota dewan untuk memastikan dukungan suara.

 

“Transaksinya dilakukan door to door. Uang itu ditukarkan dengan hak suara mereka untuk memilih pasangan calon tertentu,” ungkap Fithrat. Ia juga menyebut salah satu senator asal Sulawesi Tengah, berinisial RAA, sebagai penerima dugaan suap.

 

*Laporan Awal dan Bukti Tambahan*

Laporan awal kasus ini telah disampaikan oleh Fithrat pada 6 Desember 2024 dengan nomor aduan 2024-A-04296. Dalam laporan terbaru, ia menyerahkan rekaman percakapan yang menguatkan dugaan keterlibatan sejumlah pihak, termasuk petinggi partai.

KPK diharapkan segera menindaklanjuti laporan ini untuk memastikan transparansi dan integritas dalam pemilihan pimpinan DPD RI dan Wakil Ketua MPR RI unsur DPD RI. Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan jumlah uang yang signifikan dan dugaan keterlibatan banyak pihak.

Facebook Comments Box

Penulis : Gin

Editor : Buendi

Berita Terkait

Polres Jayawijaya Tak Main-Main: Sajam, Ganja, dan Motor Tanpa Plat Disita
Lagi dan Lagi! 15 Napi Kabur dari Lapas Nabire Lewat Tembok
Bupati Yuni Wonda: ASN Mangkir, Gaji Langsung Ke Kasda
Sindikat Kriminal Wamena Terungkap: Polres Jayawijaya Tangkap DPO Bekius Kossay
Raih Medali Emas di WICE Malaysia, 5 Siswa SMA Kristen Kasih Bangsa Disambut Hangat Sekda Yapen
Satresnarkoba Polres Jayawijaya Ungkap Kasus Ganja Siap Edar Seberat 552 Gram
Razia Gabungan Polres Jayawijaya dan Brimob Amankan Sajam dan Kendaraan Bodong di Wamena
Polres Jayawijaya Serahkan Tersangka TPPO ke Kejaksaan, Proses Tahap II Dimulai
Eks Staf Ahli Ungkap Dugaan Suap 95 Senator DPD RI ke KPK

Berita Terkait

Senin, 29 September 2025 - 15:05 WIT

Polres Jayawijaya Tak Main-Main: Sajam, Ganja, dan Motor Tanpa Plat Disita

Senin, 29 September 2025 - 14:48 WIT

Lagi dan Lagi! 15 Napi Kabur dari Lapas Nabire Lewat Tembok

Senin, 29 September 2025 - 09:54 WIT

Bupati Yuni Wonda: ASN Mangkir, Gaji Langsung Ke Kasda

Senin, 29 September 2025 - 08:16 WIT

Sindikat Kriminal Wamena Terungkap: Polres Jayawijaya Tangkap DPO Bekius Kossay

Sabtu, 27 September 2025 - 23:42 WIT

Raih Medali Emas di WICE Malaysia, 5 Siswa SMA Kristen Kasih Bangsa Disambut Hangat Sekda Yapen

Berita Terbaru

Berita Terkini

Lagi dan Lagi! 15 Napi Kabur dari Lapas Nabire Lewat Tembok

Senin, 29 Sep 2025 - 14:48 WIT

Berita Terkini

Bupati Yuni Wonda: ASN Mangkir, Gaji Langsung Ke Kasda

Senin, 29 Sep 2025 - 09:54 WIT