Mulia, Rabu (24/09/2025)_Setelah melaksanakan serangkaian kunjungan ke Kebun Kopi, Sekolah Alkitab, dan SMPN 1 Mulia, Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, S.H., didampingi Wakil Gubernur Deinas Geley, S.Sos., M.Si., serta para Bupati se-Papua Tengah, melanjutkan agenda kerja dengan menghadiri pertemuan bersama ribuan masyarakat di Lapangan Amanah, Distrik Pagaleme.
Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), menandai komitmen kuat pemerintah provinsi dalam membangun komunikasi langsung dan terbuka dengan masyarakat.
masyarakat Kabupaten Puncak Jaya menggelar prosesi adat bakar-bakar sebagai bentuk penghormatan dan sukacita atas kunjungan kerja pemerintah provinsi.
Prosesi bakar-bakar merupakan tradisi khas masyarakat pegunungan Papua yang sarat makna kebersamaan, persaudaraan, dan penghormatan terhadap tamu kehormatan. Dalam prosesi ini, masyarakat bersama-sama menyiapkan makanan tradisional yang dimasak menggunakan batu panas yang ditimbun dalam tanah, disertai dengan daun pisang dan berbagai bahan pangan lokal seperti ubi, sayur, dan daging.
Dalam suasana penuh semangat dan antusiasme, Gubernur menyerahkan satu unit laptop kepada David Beckham Telenggen, siswa Paskibraka tingkat provinsi yang dinilai berprestasi dan inspiratif. Selain itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nurhaidah Wali Amir, turut menyerahkan bantuan alat tulis kepada perwakilan siswa-siswi dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA/SMU, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap dunia pendidikan di wilayah pegunungan tengah Papua.
Dalam pidatonya yang disampaikan di hadapan ribuan warga, Gubernur Meki Nawipa menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda, dan Wakil Bupati, Mus Kogoya, atas dedikasi dan komitmen mereka dalam membangun daerah. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Papua Tengah akan mengambil langkah konkret untuk membangun kembali fasilitas pendidikan yang rusak, termasuk sekolah, rumah guru, dan asrama, serta menghadirkan tenaga medis dan memastikan ketersediaan listrik selama 24 jam di wilayah Mulia.
“Sekolah harus hadir di Puncak Jaya dengan fasilitas yang lengkap dan memadai. Tidak ada jalan lain untuk membawa daerah ini maju selain melalui pendidikan yang berkualitas dan merata,” tegas Gubernur Meki Nawipa.
Lebih lanjut, Gubernur menekankan pentingnya menyusun arah pembangunan Papua Tengah secara terencana dan berbasis kajian ilmiah. Ia mengingatkan bahwa pemekaran wilayah tidak boleh dilakukan hanya karena dorongan politik semata, melainkan harus melalui proses penelitian yang matang dan mempertimbangkan kebutuhan riil masyarakat.
“Pemekaran harus lahir dari kajian ilmiah, bukan dari kepentingan politik sesaat. Kita harus berpikir jangka panjang demi masa depan anak cucu kita di Papua Tengah,” ujarnya.
Di hadapan masyarakat yang memadati lapangan, Gubernur juga mengajak warga untuk terus mendukung kepemimpinan daerah, namun tetap kritis dan berani menyuarakan aspirasi apabila janji-janji pembangunan tidak ditepati.
“Saya minta masyarakat mendukung kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati. Tapi kalau janji tidak ditepati, masyarakat harus berani menuntut. Pemerintah harus hadir dan bertanggung jawab,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Dirinya mengatakan bahwa Puncak Jaya yang selama ini melekat sebagai daerah konflik. Ia menegaskan bahwa kehadiran pemerintah, Forkopimda, dan ribuan masyarakat hari ini menjadi bukti nyata bahwa Puncak Jaya adalah wilayah yang aman, kondusif, dan penuh semangat persatuan.
“Hari ini kita buktikan bahwa orang Puncak Jaya adalah orang baik. Provokator harus dihentikan. Dengan persatuan dan semangat gotong royong, kita bangun negeri ini bersama-sama,” pungkasnya.
Penulis : Gin
Editor : Tim Redaksi
Sumber Berita: Diskominfo Puncak Jaya