TIOM-Sejumlah pasilitas Hotel Nawi Abu dan Mobil Ketua KPU Lanny Jaya dirusak salah satu masa pendukung calon Bupati dan Wakil Bupati Lanny Jaya pada Seninn 9 Desember 2024 malam.
Sebelum pengrusakan ini sebelumnya Pleno Tingkat Kabupaten Lanny Jaya yang terus tertunda karena adanya dugaan pengalihan suara antar Calon Bupati dan Wakil Bupati Lanny Jaya ke calon lainnya.
Dimana Pada 7 Desember KPU Lanny Jaya telah melaksanaan Pleno Rekapitulasi Suara untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lannya Jaya dan juga Gubernur dan Wakil Gubernur Lannya Jaya di Ruang Rapat Kantor DPRD Lanny Jaya. Kemudian sampai dengan malam kondisi tidak memungkinkan karena danya gesekan yang terjadi sehingga Kapolres Lanny Jaya meminta untuk di skors dan ditunda ke Minggu 8 Desember dengan menyisakan 18 Distrik dari 39 Distrik yang ada di Kabupaten Lanny Jaya.
Kemudian pada 7 Desember 2023 ditempat rekapitulasi salah satu pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lanny Jaya menduduki tempat penyelenggaraan kegiatan pleno oleh KPU tersebut, namun pihak Kepolisian dan TNI tidak mampu melaksanakannya dengan alasan yang tidak diketahui maka pleno tak kunjung dilaksanakan.
Ketua Tim Sukses Koalisi Ninawi Abua Dany Yoman mengatakan Terus menerus tidak mampu mesterilkan lakoasi rekapitulasi karena alasan keamanan sehingga akhirnya pada Senin 9 Desember pihaknya diundang oleh Kapolres untuk melakukan rapat kordinasi dari masing-masing perwakilan para calon, LO Polda Papua, Tim Sukses,KPU dan Bawaslu, para Calon Bupati dan Wakil Bupati, dan para tokoh yang ada di Lanny Jaya.
“Kami semua hadir dari nomor satu, dua dan tiga dan kami rapat dan sepakat semua bahwa dari 18 distrik yang belum di plenokan yang tidak ada masalah laporan di Bawaslu agar di Plenokan dari hasil dilapangan yakni sudah Pleno ditingkat distrik dan tidak ada keberatan ditingkat distrik maka akan ditetapkan saja dan bila ada beberapa distrik yang diduga pengalihan suara dari pasangan si A ke si B dan seterusnya itu saja yang dicarikan Solusi dan ditunda dan itu akhirnya disepakati bersama,”Tegasnya.
Setelah disepakati dan akan dilakukan pleno sesuai dengan kesepakatan bersama dengan jaminan hasil kesepakatan bersama adalah dari semua masa para calon yang menduduki lokasi pleno harus dibubarkan dan dikembalikan keposko masing-masing.
“Kami dari kosong dua meminta pendukung semua untuk Kembali ke posko induk dan posko lainnya yang ditempati dan kami mau kembali dari lokasi ternyata ada pihak yang tidak mengindahkan keputusan tersebut dan terjadi keributan dan penyerangan dan menghancurkan hotel tersebut karena adanya makan malam bersama setelah selesai rapat itu,”Katanya.
Penyerangan tersebutlah yang disayangkan oleh Dani Yoman dan semua pihak karena menghancurkan hotel yang merupakan asset pemerintah daerah dan juga mobil milik ketua KPU yang rusak parah.
“Sebenarnya Tindakan brutal seperti ini tidak mendasar, sehingga harus ada efek jera kepada para calon dan pendukungnya. Harusnya pleno tetap jalan dan para calon yang merusak seperti ini di diskwalifikasikan saja karena pengalihan suarakan tidak bisa lagi karena sudah ada penetapan di tingkat distrik lalu mau bagaimana lagi sudah tidak bisa,”Tegasnya.
Ia juga menilai ada pihak yang tersu mengancam PPD dan meminta mengalihkan, menghapus dan ingin memindahkan suara kepaslon lain. Dany juga menyayangkan oknum Sekretaris dan Salah satu Komisioner KPU Lanny Jaya yang diduga mendukung salah satu paslon yang ada.
“Kami ini patuh peraturan dan peraturan itu dan kita taati bersama semua dan menjadi payung hukum bersama sehingga terjadi Pilkada yang aman dan damai di Lanny Jaya,”Pungkasnya.
Penulis : Gin
Editor : Buendi