Jayawijaya, Papua Pegunungan — Pemerintah Kabupaten Jayawijaya terus mengukir harapan baru bagi anak-anak di daerah terpencil. Lewat pembangunan Sekolah Rakyat berpola asrama, pendidikan tak lagi menjadi mimpi yang sulit digapai.
Setelah sukses mengamankan lahan seluas 7 hektar di Distrik Bpiri, Pemda Jayawijaya kini membidik lokasi tambahan untuk memperluas jangkauan sekolah asrama ini ke kabupaten pemekaran dan lebih banyak distrik. Tujuannya jelas: menjawab tantangan geografis dan keterbatasan akses pendidikan di wilayah pegunungan Papua.
Bupati Jayawijaya, Athenius Murib, menekankan bahwa sekolah di Distrik Bpiri akan menjadi center of excellence bagi anak-anak dari Jayawijaya, Mamberamo Tengah, Tolikara, hingga sebagian wilayah Lanny Jaya.
“Kalau sekolah itu jadi dibangun di lokasi itu, anak-anak dari Kabupaten Pemekaran dan beberapa Distrik bisa masuk dalam sekolah berpola asrama,” ujar Bupati Murib saat kunjungan kerja ke Distrik Itlay Hisage, Kamis (17/7/2025).
Sistem asrama dirancang agar siswa tidak perlu pulang setiap hari melalui medan ekstrem. Sekolah ini akan melayani jenjang SD, SMP, dan SMA dengan lingkungan yang aman dan mendukung proses belajar.
Pemda kini mengkaji beberapa distrik lain seperti Itlay Hisage, Walelagama, Pisugi, Siepkosi, Witawaya, Libarek, Kurulu, Usilomo, dan Wadangku sebagai calon lokasi sekolah rakyat berikutnya. Meski belum ditemukan lahan seluas 7 hektar di daerah-daerah tersebut, semangat pembangunan tak surut.
Program Sekolah Rakyat merupakan sinergi antara Kementerian Sosial dan visi lokal Pemda Jayawijaya, memberikan harapan nyata bagi generasi muda di kawasan minim infrastruktur.
“Kami menyadari bahwa sekolah berpola asrama ini sangat efektif untuk membangun pendidikan yang lebih baik di wilayah Kabupaten Jayawijaya,” pungkas Bupati Murib.
Penulis : Gin
Editor : Buendi
Sumber Berita: Pemda Jayawijaya