Wamena, 22 Oktober 2025 — Pemerintah Kabupaten Jayawijaya melalui Dinas Kesehatan terus menggalakkan program nasional pencegahan stunting dengan melaksanakan kegiatan Aksi Bergizi secara rutin di sekolah-sekolah. Kegiatan ini berlangsung seminggu sekali dan menyasar remaja putri, termasuk di SMA Negeri 1 Wamena yang menjadi lokasi pelaksanaan pada hari ke-5 rangkaian sosialisasi.
Kepala Seksi Gizi KIA Dinas Kesehatan Jayawijaya, Sulastri Fajarwati, menjelaskan bahwa Aksi Bergizi, merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mencegah stunting, dimulai dari masa remaja hingga 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
“Kita membekali remaja putri dengan pola hidup sehat, mulai dari aktivitas fisik, sarapan bergizi, hingga konsumsi tablet tambah darah,” ujar Sulastri.
Ia mengatakan bahwa Kegiatan dimulai dengan senam pagi bersama, dilanjutkan dengan cuci tangan dan sarapan sehat. Setelah itu, siswi yang telah memasuki masa menstruasi diberikan tablet tambah darah sebagai bagian dari program rutin Kementerian Kesehatan. Target konsumsi adalah 26 tablet per tahun, dengan jadwal minum seminggu sekali, misalnya setiap hari Rabu.
SMA Negeri 1 Wamena menjadi sekolah kelima yang dikunjungi dalam rangkaian sosialisasi ini, setelah sebelumnya dilaksanakan di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2, SMP Yapis, dan SMK Yapis. Dinas Kesehatan menargetkan 100 hingga 150 siswi mengikuti kegiatan di setiap sekolah.
Program ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P), TP PKK, serta pihak sekolah.
“Dinas Kesehatan berharap sekolah-sekolah lain yang belum dikunjungi juga turut mendukung dan memfasilitasi pelaksanaan Aksi Bergizi. Tujuannya adalah menciptakan generasi muda yang sehat, bebas anemia, dan siap menghadapi masa depan dengan lebih baik,” tutup Sulastri.
Sementara itu Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Wamena melalui perwakilan guru SMA Negeri 1 Wamena Sefianus Mansu menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Ini adalah kesempatan berharga bagi anak-anak perempuan untuk peduli terhadap kesehatan diri. Kami berharap mereka bisa menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah,” tegas Mansu.
Penulis : Gin
Editor : Tim Redaksi