BIAK NUMFOR – Kepala SMKS YPK 1 Pariwisata Biak, Riana Puspitasarie, S.Pd.,Gr.,M.Pd.,M.Si., bersama rombongan dari Papua menghadiri kegiatan studi tiru di Liming Vocational University, Quanzhou City, China, pada 9-15 November 2024. Acara tersebut merupakan bagian dari kerja sama Pemerintah Provinsi Papua dengan Dinas Pendidikan Provinsi Fujian dan Badan Pengembangan Bahasa Mandarin Indonesia, yang telah berlangsung sejak 2020.
Dalam kunjungannya, Riana bersama 13 peserta lainnya, termasuk kepala sekolah, pengawas, dan pejabat Dinas Pendidikan Papua, mengunjungi berbagai jurusan vokasi unggulan seperti Penerbangan, Pariwisata, Tata Busana, Teknik, dan Industri Sepatu. Mereka juga melihat inovasi di Entrepreneur Guanzhou Base, pusat inkubasi bisnis yang mendukung generasi muda menjadi pengusaha.
“Kami belajar pola pengajaran kewirausahaan dan bagaimana mempersiapkan siswa agar siap menjadi pengusaha setelah lulus. Ini menjadi inspirasi besar untuk kami terapkan di SMKS YPK 1 Pariwisata Biak,” ujar Riana.
Riana menyampaikan bahwa sekolahnya akan memperkuat ekstrakurikuler kewirausahaan dengan peluncuran produk UMKM siswa. Dalam waktu dekat, SMKS YPK 1 Pariwisata akan bekerja sama dengan Bank Papua, alumni, dan orang tua siswa untuk membentuk wadah usaha yang mendukung kreativitas siswa.
“Kami akan meluncurkan produk-produk seperti batik SMK, seragam sekolah, hingga kebutuhan tekstil lainnya. Dengan peralatan memadai dan dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK), kami siap menerima pesanan dari sekolah dan perkantoran di Biak,” tambahnya.
Melalui Teaching Factory, setiap jurusan akan dilengkapi dengan fasilitas untuk menciptakan produk unggulan. Riana menekankan bahwa lulusan SMKS YPK 1 Pariwisata akan memiliki pola pikir wirausaha, termasuk dukungan dari sekolah dalam pengurusan perizinan usaha.
“Kami ingin siswa kami siap bersaing dan mampu membuka usaha mandiri setelah lulus,” jelasnya.
Yulianus Kuayo, Kepala Bidang Mutu dan Layanan Pendidikan Provinsi Papua, menyebutkan bahwa program seperti ini merupakan bagian dari kerja sama tiga pihak antara Indonesia, China, dan Liming Vocational University. Program ini meliputi pelatihan bahasa Mandarin untuk guru dan siswa, beasiswa tahunan bagi siswa Papua, serta program magang ke industri di China.
“Semoga perjalanan ini memberikan gambaran jelas tentang pendidikan vokasi di China, sehingga sekolah-sekolah di Papua dapat lebih mempersiapkan guru dan siswa, termasuk dengan kemampuan bahasa Mandarin,” ujar Yulianus.
Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat sistem pendidikan vokasi di Papua dan membuka peluang besar bagi siswa serta guru untuk berkembang secara internasional. SMKS YPK 1 Pariwisata Biak kini siap mengimplementasikan pengalaman berharga ini untuk mendorong inovasi dan kemandirian siswa. (il).
Penulis : Gin
Editor : Buendi