Wamena, 7 Juli 2025 — Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Papua Pegunungan, Ny. Yuliana K. Pahabol, menghadiri pembukaan Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) ke-33 yang digelar di Distrik Wosilimo, Kabupaten Jayawijaya. Dalam kapasitasnya sebagai Ketua TP-PKK dan Ketua Dekranasda Papua Pegunungan, Yuliana turut aktif mendukung pengembangan ekonomi kreatif lokal melalui kunjungan langsung ke berbagai stand UMKM yang meramaikan festival.
Didampingi oleh Wakil Gubernur Papua Pegunungan sekaligus Pembina Dekranasda, Ones Pahabol, Ny. Yuliana menyambangi satu per satu stand UMKM yang menampilkan beragam produk khas Papua Pegunungan, mulai dari makanan tradisional, kerajinan tangan seperti noken, gelang etnik, hingga produk-produk kreatif lainnya. Ia bahkan membeli beberapa produk sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pelaku usaha lokal.
“Saya sangat mengapresiasi semangat para pelaku UMKM di Jayawijaya. Mereka begitu antusias memamerkan hasil karya dan produk unggulan masing-masing. Ini adalah momentum penting untuk meningkatkan pendapatan keluarga dan memperkenalkan kekayaan budaya kita,” ujar Yuliana.
Dalam pernyataannya, Ny. Yuliana menekankan pentingnya festival budaya seperti FBLB sebagai wadah promosi dan pengembangan UMKM. Ia berharap agar pelaku usaha kecil di Papua Pegunungan dapat terus berkembang dan mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.
“Sebagai Ketua Dekranasda, saya berharap agar UMKM Papua Pegunungan bisa tampil di berbagai event nasional maupun internasional. Produk kita punya nilai budaya yang tinggi dan kualitas yang tak kalah dengan daerah lain,” tegasnya.
Wakil Gubernur Papua Pegunungan, Ones Pahabol, yang juga menjabat sebagai Pembina Dekranasda Provinsi Papua Pegunungan, turut memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan UMKM lokal. Ia menegaskan bahwa sektor UMKM memiliki peran strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat identitas budaya daerah.
“UMKM adalah pilar ekonomi rakyat. Melalui festival seperti ini, kita tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga membuka ruang bagi masyarakat untuk berkreasi dan mandiri secara ekonomi,” ujar Ones.
Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap Dekranasda yang telah aktif mendorong pelaku UMKM untuk tampil dan berkembang. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, Dekranasda, dan masyarakat adalah kunci keberhasilan pembangunan ekonomi berbasis budaya.
“Saya berharap produk-produk UMKM Papua Pegunungan bisa menembus pasar nasional dan internasional. Kita punya potensi besar, dan tugas kita adalah membuka jalan bagi mereka,” tambahnya.
Selain mengunjungi stand UMKM, Ny. Yuliana juga menyaksikan langsung atraksi budaya perang-perangan yang menjadi salah satu daya tarik utama Festival Budaya Lembah Baliem. Atraksi ini menggambarkan tradisi masyarakat Lembah Baliem dalam menyelesaikan konflik secara adat, dan telah menjadi simbol kekuatan serta kearifan lokal.
Festival yang telah berlangsung selama 33 tahun ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat. Ribuan pengunjung dari berbagai daerah memadati kawasan festival, menciptakan suasana yang semarak dan penuh kebanggaan.
Ny. Yuliana menutup kunjungannya dengan harapan agar festival seperti FBLB terus menjadi ruang bagi masyarakat Papua Pegunungan untuk menunjukkan potensi terbaik mereka, baik dalam bidang seni, budaya, maupun ekonomi kreatif.
“Semoga dengan adanya event seperti ini, UMKM kita terus bertumbuh, menghasilkan produk yang bermanfaat, dan membawa dampak positif bagi keluarga dan masyarakat luas,” tutupnya.
Festival Budaya Lembah Baliem ke-33 menjadi bukti bahwa sinergi antara pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi lokal dapat berjalan beriringan. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Dekranasda, TP-PKK, dan Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, menjadi kunci dalam mendorong kemajuan UMKM menuju panggung yang lebih luas.
Penulis : Kaleb Lau
Editor : Tim Redaksi
Sumber Berita: Pemprov Papua Pegunungan