Mandenas Kecam Pembakaran Mahkota Cenderawasih: “Langkah yang Melecehkan Adat Papua”

- Penulis

Rabu, 22 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Anggota DPR RI Dapil Papua, Yan Permenas Mandenas, mengecam aksi Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua yang melakukan penertiban atau pemusnahan mahkota Cenderawasih dengan cara dibakar.

“Langkah penertiban saya dukung, Tapi tidak dibenarkan melakukan penertiban dengan membakar mahkota Cenderawasih,” tegas Yan Permenas Mandenas, Selasa, 21 Oktober 2025.

Tak heran, sebab mahkota Cenderawasih merupakan simbol kehormatan dan identitas bagi masyarakat orang asli Papua. Mahkota Cenderawasih memiliki nilai sakral, khususnya bagi masyarakat adat di Papua.

Mandenas mengaku mendukung upaya penertiban, termasuk larangan berburu burung Cenderawasih dengan tujuan dijadikan ikat kepala, termasuk mahkota.

Sebab, kalau praktek berburu itu terus dilakukan, maka Cenderawasih sebagai satwa endemik Papua yang dilindungi akan terancam punah. Tapi untuk ikat kepala atau mahkota Cenderawasih yang sudah ada, seharusnya tidak dibakar.

“Penertiban itu perlu, tapi tidak dengan cara dibakar. Membakarnya merupakan langkah yang sangat melecehkan adat dan budaya orang asli Papua.”Tegasnya

“Mahkota Cenderawasih memiliki nilai adat dan budaya, sehingga seharusnya dimuseumkan, bukannya dibakar.”Kecamnya

Mahkota Cenderawasih sendiri merupakan simbol kehormatan yang dikenakan oleh pemimpin adat dalam upacara adat, tarian, penyambutan, dan perkawinan.

Dalam konteks penyambutan, mahkota Cenderawasih juga dikenakan kepada pemimpin negara maupun dunia, seperti Presiden, yang berkunjung ke tanah Papua.

Burung Cenderawasih pada mahkota tersebut memiliki simbol spiritual dan kemakmuran di banyak adat masyarakat Papua.

“Saya minta Kementerian Kehutanan maupun Kementerian Lingkungan Hidup yang menaungi BBKSDA Papua untuk berhentikan kepala balainya. Saya harap, Forkopimda Papua juga tegas mengevaluasi semua yang terlibat dalam pembakaran mahkota Cenderawasih tersebut.”Tambahnya

“Bila perlu dimutasi ke luar Papua, karena mereka tidak memahami nilai sakral maupun simbol kehormatan dan identitas pada mahkota Cenderawasih. Sebagai perwakilan rakyat Papua di DPR RI, saya akan suarakan ini lebih keras jika tidak diambil langkah-langkah tegas dalam penanganan persoalan ini,” pungkasnya. (*)

Facebook Comments Box

Penulis : Gin

Editor : Buendi

Berita Terkait

Rapat FKDM Kabupaten Puncak Jaya, Bahas Stabilitas Keamanan dan Percepatan Pembangunan Daerah
Retreat ASN Keerom, Langkah Nyata Menuju Pemerintahan yang Transformatif
Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya Terima Panen Raya Ketimun dari Distrik Tiom
Polres Jayawijaya Gelar Donor Darah Serentak di HUT Humas Polri ke-74
Jayawijaya Gencarkan Aksi Bergizi, Cegah Stunting dari Bangku Sekolah
Dewan Adat Saireri Kecam Pembakaran Mahkota Cenderawasih: “Itu Identitas Kami!”
PKK Papua Pegunungan Dukung Ret-Ret Perempuan KINGMI, Perempuan Jadi Tiang Doa Gereja
Pengukuhan DWP 7 Unsur Pelaksana, Ny. Sisilia W. Siep Tegaskan Peran Strategis Perempuan Papua
Mahkota Cenderawasih Dimusnahkan, Mandenas: “Museumkan, Jangan Dibakar!”

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 21:40 WIT

Rapat FKDM Kabupaten Puncak Jaya, Bahas Stabilitas Keamanan dan Percepatan Pembangunan Daerah

Rabu, 22 Oktober 2025 - 15:02 WIT

Retreat ASN Keerom, Langkah Nyata Menuju Pemerintahan yang Transformatif

Rabu, 22 Oktober 2025 - 14:47 WIT

Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya Terima Panen Raya Ketimun dari Distrik Tiom

Rabu, 22 Oktober 2025 - 14:36 WIT

Polres Jayawijaya Gelar Donor Darah Serentak di HUT Humas Polri ke-74

Rabu, 22 Oktober 2025 - 14:18 WIT

Jayawijaya Gencarkan Aksi Bergizi, Cegah Stunting dari Bangku Sekolah

Berita Terbaru

Berita Terkini

Polres Jayawijaya Gelar Donor Darah Serentak di HUT Humas Polri ke-74

Rabu, 22 Okt 2025 - 14:36 WIT

Berita Terkini

Jayawijaya Gencarkan Aksi Bergizi, Cegah Stunting dari Bangku Sekolah

Rabu, 22 Okt 2025 - 14:18 WIT