YAPEN – Dalam rangka memastikan kelancaran pelayaran, Kepala Kantor Cabang (Kacab) PT Pelni Serui Whendy Richard Imkotta, melaksanakan monitoring pada aktivitas keberangakatan KM Sabuk Nusantara 100 di Pelabuhan Isak Samuel Kijne Serui, Kepulauan Yapen, Provinsi Papua, Kamis (11/9/2025).
Kepada awak media, Whendy menyampaikan tujuan dari monitoring tersebut untuk memastikan setiap penumpang telah memiliki tiket saat hendak bepergian menggunakan kapal perintis.
“Selain kami ingin mengejar pendapatan yang masih jauh dari target, namun hal lain seperti carter kapal dari pemerintah juga jadi kendala kita belum bisa mencapai target. Karena banyak penumpang gelap yang ikut berlayar,” ungkap Whendy.
Melalui monitoring tersebut, diharapkan Whendy agar pelni dan juga pihak terkait lainnya bisa lebih selektif terhadap seluruh penumpang yang akan naik ke atas kapal.
Ia mengungkapkan, tarif subsidi untuk kapal perintis terbilang sangat terjangkau atau cukup murah jika dibandingkan angkutan umum lainnya yang beroperasi.
“Misalnya ke Waren saja cuma Rp 15.000 ke Dawai hanya Rp 20.000, jadi masa harga ojek lebih mahal dari harga tiket kapal perintis,” cetusnya.
Terhadap kondisi tersebut, ia berharap kesadaran penumpang yang ikut berlayar agar membeli tiket terlebih dahulu sebelum naik ke atas kapal.
Menurutnya, dengan memiliki tiket, masyarakat ataupun penumpang memiliki jaminan atau asuransi ketika terjadi sesuatu diatas kapal saat berlayar.
“Jadi harapan kami agar masyarakat bisa memiliki kesadaran penuh untuk membeli tiket,” ujarnya.
“Karena dengan memiliki tiket perjalan kita dijamin dan kedepan kita harapkan pemerintah bisa menghadirkan kapal yang lebih baik lagi untuk mengakomodir pelayaran masyarakat di wilayah pesisir hingga pelosok kampung-kampung,” pungkasnnya.