Wamena, 22 September 2025 — Di tengah suasana penuh keprihatinan akibat kerusuhan di Kabupaten Yalimo, Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan menunjukkan kepedulian nyata dengan menyalurkan bantuan logistik kepada 684 jiwa pengungsi yang kini ditampung di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Penyerahan bantuan dilakukan di posko pengungsian Mapolres Jayawijaya, dipimpin oleh Plt. Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yanius Telenggen, SH, M.AP, dan diterima secara simbolis oleh Ketua KKSS Wamena, Rudi Haryono Ismail, mewakili berbagai paguyuban yang telah aktif membantu sejak awal.
Bantuan yang Disalurkan:
– Beras: 3 ton
– Gula pasir: 10 karung (50 kg/karung)
– Mie instan: 100 karton
– Susu bubuk Dancow: 5 karton
– Kopi: 10 karton
“Kami hadir membawa kepedulian. Jangan lihat besar kecilnya bantuan, tapi lihatlah kebersamaan dan kemanusiaan yang kita bangun bersama,” ujar Yanius, menegaskan bahwa kehadiran pemerintah bukan sekadar membawa logistik, tetapi juga harapan dan dukungan moral.
Gubernur Papua Pegunungan dijadwalkan hadir dalam penyerahan bantuan, namun karena tugas dinas di luar daerah, penyaluran diwakilkan kepada dinas terkait. Gubernur berpesan agar bantuan menjangkau semua pengungsi, baik yang berada di posko maupun yang tinggal bersama kerabat.
Rencana Penyaluran ke Yalimo
Pemerintah juga tengah mempersiapkan penyaluran bantuan langsung ke Kabupaten Yalimo, dengan pengawalan aparat keamanan mengingat situasi yang masih belum kondusif.
Data Polres Jayawijaya mencatat bahwa pengungsi terdiri dari masyarakat asli Papua dan perantau dari berbagai daerah. Sejak 16 September, mereka terus berdatangan dan ditampung di rumah warga serta posko darurat.
Solidaritas Antar Paguyuban
Ketua KKSS Wamena, Rudi Haryono Ismail, menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah dan kekuatan solidaritas masyarakat Jayawijaya. “Sebelum pengungsi ditampung di Polres, sebagian besar sudah ditolong oleh warga paguyuban. Ini bukti bahwa solidaritas di Jayawijaya begitu kuat,” ujarnya.
Harapan dan Semangat Baru
Pemerintah berharap bantuan ini dapat memenuhi kebutuhan dasar pengungsi hingga situasi di Yalimo kembali aman. Lebih dari itu, momen ini diharapkan menjadi penguat persaudaraan, gotong royong, dan semangat kemanusiaan di Tanah Papua.