WAMENA, 21 Oktober 2025 — Jemaat Kingmi Moria Walelagama dipenuhi semangat dan kekhidmatan saat Ret-ret Biro Pelayanan Perempuan Gereja Kemah Injil Indonesia (KINGMI) Klasis Baliem Tengah Koordinator Jayawijaya resmi dibuka. Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam penguatan peran perempuan Papua Pegunungan dalam pelayanan gereja dan pembangunan sosial.
Acara pembukaan diawali dengan ibadah yang diisi puji-pujian dan pelayanan firman, menciptakan suasana rohani yang mendalam. Sejumlah tokoh penting turut hadir, termasuk Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Papua Pegunungan Elai Giban yang mewakili Gubernur Papua Pegunungan, Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Ribka Haluk, Bupati Jayawijaya Atenius Murip, serta Ketua TP-PKK Kabupaten Jayawijaya Ny. Idawati W. Murib.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Elai Giban, Gubernur Papua Pegunungan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Ret-ret Persekutuan Kaum Wanita (PERKAWAN) pertama Gereja KINGMI di Tanah Papua. Ia menekankan pentingnya peran strategis perempuan, khususnya kaum ibu, dalam membentuk generasi yang takut akan Tuhan serta mendorong kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya yang berlandaskan nilai-nilai iman dan kasih.
> “Persekutuan Kaum Wanita merupakan tulang punggung pelayanan gereja yang tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan iman jemaat dan penguatan keluarga Kristen,” ujar Giban.
Gubernur juga menambahkan bahwa para perempuan gereja diharapkan mendapatkan penyegaran rohani, penguatan karakter, serta peneguhan dalam pelayanan, baik di dalam gereja maupun di tengah masyarakat. Ia menegaskan bahwa perempuan, khususnya kaum ibu, memiliki peran strategis dalam membentuk generasi yang takut akan Tuhan dan menjadi motor penggerak dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya di Papua Pegunungan.
“Oleh karena itu, kegiatan seperti ini menjadi sangat penting dalam mendorong keterlibatan perempuan dalam pembangunan daerah yang berlandaskan nilai-nilai iman dan kasih,” lanjutnya.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Gubernur juga menyerahkan bantuan dana sebesar Rp100 juta untuk mendukung kelancaran kegiatan ret-ret.
Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk yang juga dikenal sebagai kader intelektual Gereja KINGMI, menegaskan pentingnya menjaga toleransi antarumat beragama dan menjadikan kasih sebagai dasar kehidupan beragama.
“Semua agama mengajarkan kasih. Jangan sampai kita fanatik pada organisasi, tetapi kehilangan kasih dalam hati. Itu yang tidak baik,” tegas Ribka Haluk.
Ia juga mengingatkan bahwa pemerintah adalah wakil Allah di bumi, yang bertugas menjaga masyarakat, rumah ibadah, dan keharmonisan antarumat. Dalam konteks itu, ia menegaskan komitmennya untuk hadir di semua kegiatan keagamaan, tanpa membedakan agama atau denominasi.
Ret-ret ini dijadwalkan berlangsung hingga 25 Oktober 2025, dengan rangkaian kegiatan seperti pembinaan rohani, diskusi, dan pelayanan sosial. Para peserta berasal dari berbagai jemaat KINGMI di wilayah Jayawijaya, dan diharapkan pulang dengan semangat baru untuk melayani dan menjadi terang di tengah masyarakat.
Penulis : Kaleb Lau
Editor : Tim Redaksi
Sumber Berita: Pemprov Papua Pegunungan