Ruma Kombucha Exotic Papua Unjuk Gigi di ISEF 2025: Minuman Sehat Rasa Eksotis dari Tanah Cenderawasih

- Penulis

Senin, 13 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta — Aroma eksotis Papua menyeruak di ajang bergengsi Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua menghadirkan UMKM binaannya, Ruma Kombucha Exotic Papua, sebagai wakil dari Tanah Cenderawasih dalam kompetisi nasional yang mengusung ekonomi syariah dan keberlanjutan.

Di tengah gemerlap acara, satu nama mencuri perhatian: Dian Lestari, founder Ruma Kombucha, yang dengan bangga memperkenalkan minuman fermentasi khas Papua berbahan alami seperti sarang semut, pinang, nanas Bokondini, stroberi Wamena, dan rempah Arso.

“Kami ingin membawa Papua ke dunia lewat rasa. Kombucha ini bukan sekadar minuman, tapi warisan budaya yang kami kemas secara modern,” ujar Dian penuh semangat.

 Kombucha Rasa Papua: Dari Tradisi ke Tren Anak Muda

Ruma Kombucha bukan sembarang minuman. Dengan sertifikasi halal dan lolos seleksi nasional BI Pusat, produk ini tampil memukau di hadapan 10 juri internasional dari International Halal Hub Committee (InH2CC) dan Safe Halal Sedunia.

Yang membuatnya unik? Sarang semut, tanaman endemik Papua yang biasanya diseduh seperti teh, kini diolah menjadi minuman kekinian yang digemari anak muda. Rasanya eksotis, manfaatnya luar biasa.

“Kombucha dikenal sebagai ‘minuman keabadian’ sejak 2.000 tahun lalu di Tiongkok. Kami ingin mengangkatnya dengan cita rasa Papua yang kaya manfaat,” jelas Dian.

 Dari Merauke ke Dunia: Papua Siap Mendunia

Produk Ruma Kombucha kini telah merambah sembilan kota besar, termasuk lingkungan PT Freeport Indonesia. Minuman ini tak hanya digemari masyarakat lokal, tapi juga warga asing yang bekerja di Papua.

Dian menekankan bahwa Papua memiliki lebih dari 20.000 jenis tumbuhan hayati, dengan 50% di antaranya endemik dan belum dimanfaatkan secara optimal.

“Kami ingin minuman ini menjadi simbol kearifan lokal. Dari Merauke, Bokondini, Wamena, hingga Jayapura—semua bahan kami ambil dari tanah Papua,” tuturnya.

 ISEF 2025: Panggung Internasional untuk Nama Papua

Melalui ISEF 2025, Dian berharap Ruma Kombucha tak hanya membawa nama produk, tapi juga membawa nama Papua ke panggung dunia. Sebuah langkah kecil dengan cita rasa besar untuk memperkenalkan kekayaan alam dan budaya Papua dalam bentuk yang sehat, halal, dan berkelas.

Facebook Comments Box

Penulis : Gin

Editor : Tim Redaksi

Sumber Berita: BI Perwakilan Papua

Berita Terkait

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayawijaya Pasang Tong Sampah di Tugu Salib
Bencana Distrik Dal dan Mebarok, Masyarakat Nduga Berharap Ada Perhatian Pemerintah Provinsi dan Pusat
Wakapolres Jayawijaya Kompol I Wayan Laba SH Mengucapkan Terima Kasih kepada Wartawan
Pemprov Papua Pegunungan Bahas Strategi Pembangunan Infrastruktur dan Logistik di Wamena
Wakil Gubernur Papua Pegunungan Tinjau Pembukaan 800 Hektar Lahan Sawah di Distrik Witawaya
Papua Kirim Tiga Atlet dan Satu Peserta Penataran Pelatih Nasional pada Kejurnas Catur Ke-50
Wakil Gubernur Papua Pegunungan Panen Raya Padi di Kampung Arogolik, Dorong Witawaya Jadi Lumbung Pangan Daerah
Pemprov Papua Pegunungan Gelar Rapat Kerja Bahas Strategi Pembangunan dan Ekonomi Daerah
Dari Wamena ke Jakarta: Kombucha Papua Unjuk Gigi di Ajang Halal Internasional

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 13:15 WIT

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayawijaya Pasang Tong Sampah di Tugu Salib

Selasa, 11 November 2025 - 12:27 WIT

Bencana Distrik Dal dan Mebarok, Masyarakat Nduga Berharap Ada Perhatian Pemerintah Provinsi dan Pusat

Selasa, 11 November 2025 - 09:23 WIT

Wakapolres Jayawijaya Kompol I Wayan Laba SH Mengucapkan Terima Kasih kepada Wartawan

Selasa, 11 November 2025 - 08:34 WIT

Pemprov Papua Pegunungan Bahas Strategi Pembangunan Infrastruktur dan Logistik di Wamena

Senin, 10 November 2025 - 19:12 WIT

Wakil Gubernur Papua Pegunungan Tinjau Pembukaan 800 Hektar Lahan Sawah di Distrik Witawaya

Berita Terbaru