Seruan Damai dari Papua: Tokoh Muda Minta Presiden Ubah Pendekatan Konflik

- Penulis

Kamis, 7 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jayapura,— Di tengah eskalasi konflik bersenjata yang terus terjadi antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), tokoh muda Papua, Nioluen Kotouki, menyuarakan harapan baru: pendekatan damai dan humanis dari pemerintah pusat.

Konflik yang merenggut nyawa hampir setiap hari di berbagai wilayah seperti Intan Jaya, Puncak, Yahukimo, dan Nduga, menunjukkan bahwa pendekatan militer belum mampu meredam ketegangan. “Jika pendekatan militer terus diberlakukan, maka yang ada hanya pertumpahan darah,” ujar Kotouki.

Dengan hadirnya enam provinsi di tanah Papua, Kotouki menilai bahwa Presiden Republik Indonesia seharusnya memberikan kepercayaan lebih kepada para gubernur dan bupati untuk memimpin upaya pendekatan humanis terhadap kelompok yang berseberangan ideologi. Ia menekankan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan menawarkan resolusi damai sebagai jalan keluar dari konflik berkepanjangan.

 Rekomendasi LIPI sebagai Rujukan
Kotouki juga mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan rekomendasi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang menyoroti empat akar konflik di Papua:
– Sejarah dan status politik integrasi Papua ke Indonesia
– Kekerasan dan pelanggaran HAM sejak 1965 yang belum mendapat pertanggungjawaban negara
– Diskriminasi dan marginalisasi terhadap masyarakat Papua dalam pembangunan
– Kegagalan pembangunan yang tidak menyentuh kebutuhan masyarakat lokal

Desakan Dialog Kemanusiaan
Seruan serupa juga datang dari Komnas HAM Papua, yang mendesak pemerintah dan TPNPB untuk membuka ruang dialog kemanusiaan demi mewujudkan Papua sebagai tanah damai. Pengalaman penyelesaian konflik di Aceh melalui dialog menjadi contoh bahwa pendekatan non-militer bisa berhasil jika ada komitmen bersama.

 Data Konflik Meningkat
Menurut laporan Komnas HAM Papua, hanya dalam lima bulan pertama tahun 2024, tercatat 41 insiden kekerasan yang menewaskan 32 orang dan melukai 21 lainnya. Di antaranya, 12 korban adalah warga sipil.

Facebook Comments Box

Penulis : Gin

Editor : A. Buendi

Berita Terkait

RAKERKESDA II Tahun 2025 DKP2KB Resmi di Tutup, Optimalkan layanan Kesehatan menjadi Kesepakatan
Festival Kopi Mepago II Ditunda Akibat Cuaca Ekstrem, Jadwal Baru Menyusul
Papua Tengah Gelar Rakor TKPKD untuk Percepat Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem
Wagub Ones Pahabol Buka Laga Persahabatan di Lapangan Kimbim, Wamena
Pemprov Papua Pegunungan Gelar Pelatihan Koperasi Desa Merah Putih untuk Dorong Ekonomi Rakyat
DPRK dan Dinas PUPR Lanny Jaya Tinjau Jalan Rusak dan Air Bersih di Distrik Tiom Ollo
Pemprov Papua Pegunungan Hibahkan Tanah untuk Pembangunan Kantor Kejaksaan Negeri
Papua Pegunungan dan KPK RI Perkuat Komitmen Pencegahan Korupsi Lewat MCSP
Jayapura,— Di tengah eskalasi konflik bersenjata yang terus terjadi antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), tokoh muda Papua, Nioluen Kotouki, menyuarakan harapan baru: pendekatan damai dan humanis dari pemerintah pusat.

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 23:55 WIT

RAKERKESDA II Tahun 2025 DKP2KB Resmi di Tutup, Optimalkan layanan Kesehatan menjadi Kesepakatan

Selasa, 11 November 2025 - 23:53 WIT

Festival Kopi Mepago II Ditunda Akibat Cuaca Ekstrem, Jadwal Baru Menyusul

Selasa, 11 November 2025 - 23:49 WIT

Papua Tengah Gelar Rakor TKPKD untuk Percepat Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem

Selasa, 11 November 2025 - 23:34 WIT

Wagub Ones Pahabol Buka Laga Persahabatan di Lapangan Kimbim, Wamena

Selasa, 11 November 2025 - 23:06 WIT

Pemprov Papua Pegunungan Gelar Pelatihan Koperasi Desa Merah Putih untuk Dorong Ekonomi Rakyat

Berita Terbaru

Berita Terkini

Wagub Ones Pahabol Buka Laga Persahabatan di Lapangan Kimbim, Wamena

Selasa, 11 Nov 2025 - 23:34 WIT