MULIA – Menjelang penghitungan suara pada sirekap hasil pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, Gubernur dan Wakil Gubernur di Kabupaten Lanny Jaya, situasi keamanan semakin memanas hingga terjadi perang suku. PJ Bupati Lanny Jaya terlihat belum melakukan langkah-langkah pencegahan terhadap potensi konflik dengan menghadirkan semua komponen yang ada.
Nioluen Kotouki, S.Ip., salah satu tokoh muda, sangat menyesalkan sikap PJ Bupati Lanny Jaya dan Kapolresta Lanny Jaya, serta Dandim Lanny Jaya yang kurang perhatian bahkan mengabaikan setiap tahapan hingga perekapan sirekap oleh PPD.
“PJ Bupati Lanny Jaya dan Kapolresta Lanny Jaya bertanggung jawab penuh atas masalah keamanan dan kestabilan selama jalannya tahapan pesta demokrasi di Kabupaten Lanny Jaya,” ujarnya.
Menurut pandangan pihaknya berdasarkan situasi di lapangan, PJ Bupati Lanny Jaya, Alpius Yigibalom, dan Kapolresta Lanny Jaya telah gagal dalam mengamankan situasi keamanan. Mereka tidak mencegah amuk massa sejak tanggal 29 hingga terjadi perang suku pada tanggal 12 Desember 2024 yang menelan korban jiwa dan harta benda.
“Saya sangat prihatin dan berduka yang mendalam atas kejadian yang terjadi di luar harapan kami,” tambah Nioluen Kotouki.
Penulis : Gin
Editor : Buendi