Puncak Jaya – Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Puncak Jaya, Maichel Wonorengga, menyampaikan mosi tidak percaya terhadap aparat keamanan TNI dan Polri yang bertugas di wilayah tersebut. Pernyataan ini muncul menyusul kondisi keamanan di Kabupaten Puncak Jaya yang dinilai masih jauh dari stabil.
Menurut Maichel, masyarakat masih hidup dalam ketakutan dan kesulitan menjalankan aktivitas sehari-hari. Bahkan, sejumlah perkantoran dilaporkan dibakar oleh kelompok tak dikenal yang diduga tidak menerima hasil keputusan Pilkada sebelumnya.
“Warga masih takut untuk keluar rumah dan pelayanan publik juga terganggu. Apalagi tadi pagi Kantor Dinas PU Kabupaten Puncak dibakar. Ini tidak bisa dibiarkan, mau berapa lagi perkantoran pemerintahan dibakar,” tegas Maichel dalam keterangannya kepada media ini, Sabtu (5/7/2025).
Ia mendesak TNI-Polri untuk lebih aktif dalam menjalankan tugas dan menjamin keamanan di wilayah Puncak Jaya. Terutama, kata dia, aparat harus segera menangkap para pelaku pembakaran dan penyebar teror yang membuat situasi semakin mencekam.
“Sudah saatnya aparat bertindak tegas dan profesional. Kami butuh kepastian dan perlindungan nyata dari negara,” pungkasnya.
Maichel menghimbau kepada seluruh pemangku kepentingan untuk tidak tinggal diam melihat situasi yang terjadi di Kabupaten Puncak Jaya. Ia menilai dengan sudah terpilih dan dilantiknya Bupati, agar pemerintah lebih aktif dalam memelihara keamanan di Puncak Jaya.
“Bupati terpilih tidak boleh tinggal diam. Mari konsolidasi sampai ke akar rumput. Tidak boleh lagi ada ketegangan antar pendukung, apalagi sudah ada prosesi perdamaian dilakukan sebelumnya. Jadi, tidak boleh lagi ada perkantoran pelayanan publik yang dibakar,” ujarnya.
Sebelumnya, ia juga menyampaikan, Kantor DPRK dan Kantor Dinas Kesehatan Puncak Jaya dibakar oleh sekelompok orang pada, Kamis (19/6/2025). Aksi pembakaran ini diduga bagian dari imbas konflik Pilkada di daerah tersebut.
Penulis : Gin
Editor : Tim Redaksi






















