KEEROM-Dalam upaya memastikan hak pendidikan anak meski ditahanan atau terpidana tetap terpenuhi, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Jayapura bersama-sama dengan DPPAD Provinsi Papua, Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Dinas Pendidikan Kabupaten Keerom, Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom, Kementerian Agama Keerom dan PKBM Raubori telah melakukan inisiatif untuk membuka Tempat Anak Binaan Belajar dan Merawat Mimpi (Tabea-Mami) di Lapas Keerom pada Selasa (31/10)
Program Tabea-Mami adalah hasil kerja sama antara LPKA Kelas II Kabupaten Jayapura dengan DPPAD Provinsi Papua, Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Dinas Pendidikan Kabupaten Keerom, Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom, Kementerian Agama Keerom dan PKBM Rauboria.
Tempat ini bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan secara nasional atau standar yang telah disepakati bersama bagi anak-anak yang berada di lapas. Melalui program ini, para anak tahanan atau terpidana akan mendapatkan akses pembelajaran formal yang layak, dan pada akhirnya mereka akan mendapatkan ijazah yang dapat membantu mereka untuk melanjutkan pendidikan atau bahkan mencari pekerjaan yang baik ketika mereka bebas keluar dari lapas.
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua Christian Sohilait ST. M.Si mengatakan Tabea-Mami sendiri adalah tempat yang dirancang khusus untuk memfasilitasi anak-anak tahanan atau terpidana agar dapat belajar dan bermain sekaligus. Program ini diharapkan dapat mengurangi risiko anak-anak tersebut mengalami stres atau depresi akibat terkurung dalam lapas.
Selain itu, program ini juga merupakan trobosan yang sangat baik dan patut diapresiasi. Dalam program yang dicetus LPKA Anak Keerom, Dinas Pendidikan Keerom, Dinas Kesehatan Keerom, Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura, Kemenkumham dan juga PKBM Rouboria telah bekerja sama dengan DPPAD Provinsi Papua untuk memastikan hak pendidikan anak-anak tahanan atau terpidana tetap terpenuhi.(gin)
