MULIA- Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada dibawah standar yaitu berada dibawah minus dua dari standar deviasi (-2SD) panjang atau tinggi anak seumurannya.
Sopia Gobai, S. Gz selaku Petugas dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah yang turun langsung dari Bidang Kesehatan Keluarga dan Gizi melakukan monitoring evaluasi hasil konfirmasi penurunan angka stunting di Puncak Jaya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak Jaya.
Sopia mengatakan kegiatan ini adalah kegiatan kelanjutan dari melakukan konfirmasi penurunan stunting di Puncak Jaya, “Konfirmasi dilaksanakan berdasarkan hasil survei status gizi di Indonesia yang dilakukan pada tahun 2021 dan 2022 “Ujarnya.
Dijelaskan lebih jauh bahwa tujuan dilaksanakannya monitoring dan evaluasi percepatan penurunan stunting adalah untuk mengetahui kemajuan, permasalahan dan keberhasilan pelaksanaan percepatan penurunan stunting serta memberikan program-program penanggulangan stunting yang telah dilakukan diantaranya adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada Balita.
Disisi lain, Kabupaten Puncak Jaya yang harus diantisipasi angka prevalensi meningkat secara data antara tahun 2021 dan tahun 2022, sehingga Provinsi Papua Tengah dalam hal ini kesga dan gizi melakukan konfirmasi penanganan stunting di Puncak Jaya.
Kegiatan ini sebelum sudah di lakukan di bulan awal Agustus dan pada saat ini merupakan bagaimana dukungan dari keluarga terkait penurunan stunting.
“Karena ini mencakup pentingnya konsultasi ke dokter dan terus mencari tahu kebutuhan nutrisi anak-anak sesuai usia dan aktivitas mereka. Keluarga juga disarankan untuk menjaga kebersihan tempat tinggal, mencakup sanitasi lingkungan dan air bersih.” ujarnya.
Harapan kami dari Provinsi Papua Tengah dalam hal ini adalah ada langkah nyata dari berbagai pihak. “Kami mengharapkan Pemerintah kabupaten Puncak Jaya dari semua lini sektor mengambil tugas dan fungsinya dalam penanganan stunting” sebutnya.
”Karena stunting ini tidak hanya Dinas Kesehatan saja yang berkerja tetapi kita ketahui bersama bahwa Dinas Kesehatan hanya memberikan kontribusi 30%. Sementara Dinas dan sektor lainnya diluar Dinas kesehatan memberikan kontribusi sebesar 70 %. Jadi OPD terkait lintas sektoral, tokoh agama, tokoh masyarakat elesem lainnya kami berharap supaya bisa mendukung dalam rangka Upaya percepatan penurunan angka stunting di puncak jaya,”Pungkasnya.(Diskominfo/gin)
