ARSO-Bupati Keerom Piter Gusbager telah meminta partisipasi 91 Kepala Kampung di Kabupaten Keerom untuk bersama-sama dengan pihak Kepolisian dalam upaya memberantas Minuman Keras dan Narkoba di daerah tersebut. Setiap kampung diharapkan dapat bekerja sama dengan Kepolisian untuk memberantas masalah tersebut, termasuk perjudian yang juga menjadi perhatian.
Kapolres Keerom AKBP Christian Aer menyatakan bahwa pihaknya fokus pada upaya pemberantasan miras, narkoba, dan judi. Khusus untuk miras, pihak Kepolisian memberlakukan sanksi sesuai dengan peraturan daerah, seperti mengenakan sanksi pada orang yang kedapatan membawa minuman keras bermerek dari Kota Jayapura.
Banyak kejadian pidana dan kecelakaan yang disebabkan oleh konsumsi miras. Jika tidak mengonsumsi miras, masalah dapat diselesaikan dengan baik. Namun, jika sudah mengonsumsi miras, tindakan pidana pasti akan terjadi. Beberapa kasus kecelakaan karena miras juga telah terjadi, termasuk yang terakhir yang menyebabkan kematian pengendara lain.
Pihak Kepolisian mencatat bahwa banyak masyarakat yang mengonsumsi minuman keras dari Kota Jayapura dan mabuk di Kabupaten Keerom. Oleh karena itu, penanganan masalah miras menjadi perhatian utama. Jika masalah miras dapat diatasi, maka masalah lainnya dapat diselesaikan dengan lebih mudah.
Sementara itu, dalam penanganan masalah narkoba, terutama ganja, peredarannya banyak dibawa dari perbatasan PNG. Pihak Kepolisian sangat terbantu oleh TNI yang bertugas di perbatasan dan rutin melakukan patroli. Pihak Kepolisian juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang cara mencegah dan memberantas peredaran narkoba, khususnya ganja.
Seventy persen kasus ganja yang ditangani oleh Polres Keerom berasal dari temuan TNI Satgas Pamtas. Oleh karena itu, pihak Kepolisian mengapresiasi upaya TNI dalam memberantas peredaran narkoba di daerah tersebut. Diharapkan masyarakat juga dapat mengambil peran aktif dalam mencegah dan memberantas peredaran narkoba di Kabupaten Keerom.(gin)
