Terkait Vidio Kekerasan di Lakukan Oknum TNI, Theo Hesegem: Segera Proses Sesuai Hukum Yang Berlaku

Posted by : pembarua March 22, 2024 Tags : Kekerasan TNI , Papua

JAYAPURA-Sebuah Vidio penyiksaan yang beredar di Grup-Grup Whatsaap di tanah Papua, disana ada sesorang Masyarakat Sipil Orang Asli Papua, yang mengalami penyiksaan, dia diduga disiksa oknum oleh Aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI). korban tersebut dimasukan di dalam drum Warnah biru bergaris, Dremnya terisih penuh dengan air.

Korban tersebut, sedang berada dalam drum, lalu ia disiksa dan dipukul sambil bergantian oleh yang diduga oknum aparat TNI, badan korban juga mengalami luka yang serius.
Vidio penyiksaan ini, beredar tanpa Identitas korban yang tidak dicantumkan, dan tempat penyiksaannya, tetapi yang jelas bahwa orang yang mengalami penyiksaan adalah Orang Papua Asli.

Sebagai pembela HAM dan Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua Theo Hesegem mengharapkan kepada semua pihak, Keluarga dan lebih khusus kepada aparat TNI untuk segera menglarifikasih vidio penyiksaan yang dimaksud.

Sehingga pelaku Penyiksaan, untuk segera di proses sesuai hukum yang berlaku, di Negara Kesatuan Rebuplik Indonesia.

Menanggapi video tersebut Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan, S.E., M.M mengungkapkan akan menelusuri dan menkonfirmasi kebenaran video tersebut, apakah asli atau hasil editan. Termasuk pelaku apakah anggota TNI atau warga masyarakat yang sengaja berpakaian TNI.

“Potongan video tersebut masih ditelusuri, baik tentang kejadian sebenarnya dimana dan kapan, sehingga tidak terjadi kesimpang siuran dalam pemberitaan,” ungkap Candra.

Lebih lanjut Candra mengatakan bahwa diperlukan kehati-hatian dalam menyimpulkan video yang beredar untuk menghindari spekulasi dan dugaan-dugaan.

“Saat ini dilakukan penelusuran video tersebut dan konfirmasi di lapangan. Hasilnya nanti akan kita sampaikan,” ungkap Kapendam.

“Apabila benar itu pelakunya prajurit TNI, maka prajurit tersebut akan ditindak tegas dan diproses secara hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, karena TNI seperti lembaga atau institusi lainnya yang juga menjunjung tinggi Hukum dan HAM,” tegas Kapendam.

Terkait beredarnya tuduhan Satgas Yonif 300/R dalam video tersebut, Kapendam mengatakan selama bertugas di Ilaga, hubungan Prajurit TNI dengan masyarakat sangat baik dan harmonis.

“Tidak pernah ada keluhan perilaku keras terhadap masyarakat. Justru masyarakat sangat senang dengan Satgas Yonif 300/R dan diberi kehormatan oleh suku Dani dengan gelar Kogoya dari Kepala Suku Besar Kab. Puncak di Gome, ” jelas Candra.

RELATED POSTS
FOLLOW US