KEEROM-Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Direktorat Jendral Percepatakn Pembangunan Daerah Tertinggal bersama Pemda Keerom menggelar Workshop Diversifikasi Produk Turunan Sagu Dalam Rangka Ketahanan Pangan di Kabupaten Keerom yang digelar di Gedung Pramuka Swakarsa Keerom, Kamis (19/10/2023).
“Kegiatan ini sangat relevan dan stategis mengenai isu pangan yang akhir-akhir ini terus diperbincangkan. Sagu sangat penting bagi orang Papua karena memiliki nilai budaya, historis dan sangat memiliki nilai ekonomis,”Ungkap Bupati Keerom.
Ia mengatakan keadaan dunia saat ini tidak baik-baik saja, dimana perang antara Rusia dan Ukraina mempengaruhi pangan secara global. Oleh sebab itu semua pihak berkewajiban mengusahakan ketahanan pangan.
“Untuk itu saya mempertegas komitmen daerah Keerom sebagai ketahanan pangan. Keerom saat ini menjadi lumbung pangan didaerah Papua. Oleh sebab itu Keerom menjadi daerah strategis dan penting bagi Provinsi Papua dan memiliki tanah yang subur dan 60 persen penduduknya adalah petani,”Katanya.
Ia juga mengajak Pemerintah Pusat melalui Kementerian Desa jika ingin mewujudkan ketahanan pangan maka fokuslah membangkitkan pertanian di Kabupaten Keerom, karena lumbung pangan Papua adalah Kabupaten Keerom.
Kehadiran para narasumber pada workshop akan memberikan pembelajaran mengenai pertanian dan olahan sagu beserta turunannya sangat penting dan akan memberikan ilmu yang sangat berguna bagi kelompok UMKM dan OPD terkait.
“Harus ikuti dengan baik workshop ini agar pengetahuan dari narasumber dapat kita duplikasi mengenai pertanian yang baik dan bagaimana pengolahan sagu beserta turunannya, ikuti baik karena tidam semua memiliki kesempatan untuk mengikutinya”Tegasnya.
Pemda Keerom menurut Piter Gusbager sangat konsen dalam pembangkitan pertanian dan UMKM di daerah dengan memberikan trobosan, bantuan dan motivasi dalam membangkitkan pertaniaan dan UMKM di daerah tersebut.
Pihaknya juga tengah memetakan potensi pertanian termasuk potensi sagu yang ada di Kabupaten Keerom sehingga Pemda nantinya memiliki landasan dalam melakukan pengembangan sagu di daerah Keerom.
Sementara itu Direktur Penyerasian Pembangunan Daerah Khusus Direktorat Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Dwi Rudi Hartono mengatakan bahwa potensi Sagu di Papua sangat baik dan di Papua sagu diciptakan oleh Tuhan dari dahulu.
“Orang Asli Papua dahulunya mengonsumsi sagu dan perlahan dengan hadirnya beras maka sagu ditinggalkan. Hal inilah yang kami dorong kembali agar bagaimana sagu sebagai pangan utama kita dalam ketahanan pangan,”Katanya.
Dwi menambahkan pengelolaan sagu dengan baik maka akan meningkatkan keinginan masyarakat dalam mengonsumsi sagu. Agar sagu dapat dinikmati oleh masyarakat dan digemari maka workshop diservasi produk turunan sagu kali ini dilakukan.(gin)
