Kehadiran DOB Harus Menjadi Peluang Kerja dan OAP Jadi Tuan Diatas Negerinya

Posted by : pembarua June 26, 2023

WAMENA- Kehadiran Daerah Otonom Baru (DOB) Provinsi Papua Pegunungan setidaknya ada dua tujuan utama yakni peluang kerja bagi OAP dan meredam isu Papua Merdeka. Oleh sebab itu diminta prioritaskan Orang Asli Papua dalam segala aspek.

Akatif Hisage salah satu pemuda Papua Pegunungan mencermati bahwa selama ini semua sektor dikuasai non orang asli Papua tanpa melihat nasip orang asli Papua ditas tanahnya.

“Semua peluang direbut oleh teman-teman non OAP, lalu Orang Asli Papua yang banyak sarjana, banyak penganguran dimana-mana akan dikemanakan, kehadiran DOB karena tuntun merdeka untuk merendam isu Papua merdeka tapi masi saja direbut. Peluang seperti kursi DPR, DPD, Bupati wakil Bupati dan Gubernur dan wakil Gubernur, PNS, Bisnis Ekonomi honorer semua mau rebut,” Katanya di Wamena, Senin (26/6/23).

Ia mengatakan, kesadaran sangat penting, sebagai wujud saling menghargai sesama manusia. Pilkada 2024 mendatang di posisi Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Bupati, Wakil Bupati ,Gubernur, wakil Gubernur diwajibkan anak asli Papua.

“Sadar saja, tak mungkin orang asli papua jadi DPR, MRP, Bupati, Gubernur apa lagi PNS diluar Papua, semua peluang tertutup untuk Orang Asli Papua. Orang Papua kuliah dibelahan Indonesia lain pun akan pulang ke Papua untuk bekerja,”katanya.

Ia mengingatkan Bupati di 8 Kabupaten dan Gubernur Provinsi Papua Pegunungan jabatan struktural maupun fungsional diwajibkan orang asli Papua agar menjadi tuan diatas negerinya sendiri.

“ Saya ingatkan Bupati dan Gubernur jabatan Kepala Dinas, Kabid, diberikan kepada orang asli Papua, jangan lihat dari ketidak mampuan, semakin perlahan pasti akan bisa, diluar sana klening sevis saja tida bisa. Kecuali tempat-tempat belum ada SDM OAP,” katanya.

Selama ini kembangkan isu OAP kekurangan SDM, tidak mampu, sesunguhnya itu untuk menutupi peluang kerja

dann haruslah membaawa kesejahtraan bagi masyarakat Papua dengan hadirnya DOB.

“Orang Papua itu pintar tapi karena peluang diambil orang lain, bilang minim SDM dan lain lain itu hanya demi menutupi lapagan pekerjaan,” jelasnya. 

Ia menambahkan peluang konflik antar masyarakat sangat besar melalui miras, narkoba dan perjudian, terjadi pembiaran, berkembang secara luas di kalangan masyarakat.

“ Pemerintah, gereja, pemuda, perempuan harus bersatu melawan narkoba, miras dan perjudian karena ini akar masalah selama ini,” jelasnya.(akia/gin)

 

 

 

 

 

RELATED POSTS
FOLLOW US