Galeri Indonesia Kaya Satu Dekade Perkenalkan Budaya Bakar Batu Dari Suku Dani Lembah Baliem

Posted by : pembarua April 6, 2024 Tags : Bakar Batu , GIK , Wamena

JAYAPURA – Galeri Indonesia Kaya #GIK1Dekade merayakan hari jadinya yang ke 10 tahun yang jatuh pada 10 Oktober 2023 yang lalu, Galeri Indonesia Kaya mengadakan program “#GIK1Dekade: Kado Untuk Sanggar”

Program ini membuka kesempatan bagi sanggar dari berbagai wilayah di Indonesia untuk dibina dan memperkenalkan salah satu seni pertunjukan dari daerah asal masing-masing yang dikemas dengan balutan budaya tradisonal dalam sorotan modern.

Indonesia Art Movement satu dari 10 sanggar seni terpilih memperkenalkan upacara “Bakar Batu” dalam program #GIK1Dekade.

Presiden Indonesia Art Movement Muhammad Ilham Mustain Murda mengatakan bahwa program #GIK1Dekade diadakan dengan tujuan memberikan dorongan kepada seniman muda untuk berkembang dan mewujudkan potensi mereka dalam dunia seni tari Indonesia,

“Lebih dari 400 pendaftar telah melalui proses seleksi yang ketat, dimana kurasi dilakukan dengan teliti. Dari ratusan pendaftar tersebut, 10 sanggar seni terpilih, termasuk Indonesia Art Movement, akan mewakili tanah Papua dalam program tersebut. Dan ini suatu kehormatan bagi kami,” ujarnya di Kota Jayapura, Kamis (4/4)

Dia menjelaskan, Bakar Batu adalah sebuah pertunjukkan yang mempersembahkan tradisi dari suku Dani Lembah Baliem. Ritual Bakar Batu memiliki beragam tujuan, termasuk bersyukur, bersilaturahmi, menyambut kebahagiaan, perkawinan adat, penobatan kepala suku, atau untuk mempersiapkan prajurit perang. Dalam tradisi ini, suku Dani terutama yang berada di pedalaman Papua, menggunakan metode Bakar Batu untuk memasak makanan.

“Pertunjukan Bakar Batu Ini berlangsung pada 23 Maret lalu. Pertunjukkan ini membawa penonton melalui tiga langkah utama yaitu persiapan, memasak daging ayam dan ubi dan makan bersama. Diiringi dengan koreografi yang indah dan musik tradisional yang menghentak, Bakar Batu memvisualisasikan proses persiapan, termasuk pengumpulan batu dan kayu bakar dengan megah,” terang Iam

Lanjutnya, Proses memasak daging ayam dan ubi diatas batu panas dipersembahkan dengan gerakan tari yang penuh makna. Puncak dari pertunjukkan adalah ketika momen makan bersama, dimana kebersamaan, kegembiraan dan kehangatan di rayakan melalui gerakan tari yang bersatu. “Bakar Batu” bukan hanya sekedar tarian, melainkan pengalaman artistic yang mengajak penonton untuk melihat keindahan dan makna dalam kehidupan suku Dani Lembah Baliem di Papua.

“Pada pertunjukan ini Indonesia Art Movement bekerja sama dengan mahasiswa asli Lembah Baliem yang sedang merantau atau menuntut ilmu di Kota Jayapura,” imbuhnya.

Dia menambahkan, Para seniman berbakat dalam pertunjukkan ini tidak hanya berasal dari Indonesia Art Movement, tetapi beberapa mahasiswa dari asrama, termasuk: Asrama Nayak 1, Asrama Nayak 2, Asrama Nayak 3, Asrama Wewanap dan Keluarga Besar ELIMA. Mereka bersatu dalam semangat untuk mempersembahkan kebudayaan Lembah Baliem melalui pertunjukkan “Bakar Batu” ini.

“Selain pertunjukkan Bakar Batu, acara ini juga menampilkan live mural, noken, dan pameran karya-karya anggota Indonesia Art Movement, yang akan menambah kekayaan pengalaman seni penonton dan juga ada buka puasa bersama,” pungkasnya. (Ikbal Asra)

RELATED POSTS
FOLLOW US