MULIA-(Rabu, 04/09)- Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) melakukan kegiatan Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Pengendalian Penduduk dan KB Sesuai Kearifan Budaya Lokal, dengan sub kegiatan Audit Kasus Stunting. Bertempat di Kantor DP3AKB Pagaleme.
Ditemui media, Kepala Bidang Keluarga Berencana Periben Enumbi, ST mengatakan bahwa semua harus mendukung penuh percepatan penurunan stunting karena ini adalah program nasional. “Semua OPD maupun stakeholder harus meningkatkan kerja sama yang baik untuk menangani stunting di Puncak Jaya karena angka stunting di Puncak Jaya cukup tinggi,” harapnya.
Ditempat yang sama Dr. dr. Muhammad Nasir Ruki, S.Si. M.Kes, Apt. Sp.GK.FIHFAC, CELM,CAHR mengatakan bahwa Puncak Jaya menduduki angka stunting paling tinggi. Angka stunting sangat berhubungan dengan kecerdasan generasi muda beberapa tahun kedepannya.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk mempersiapkan generasi muda menuju generasi emas. “Tujuan nasional dari pada penanganan stunting adalah menciptakan generasi emas kedepannya. Oleh karena itu, untuk mempersiapkan generasi emas, maka semua instansi yang ada di Pemerintahan Puncak Jaya harus berkerja sama, bersinergis untuk terciptanya generasi perunggu, perak atau emas,” ajaknya.
Pihaknya menambahkan bahwa untuk mempersiapkan penanganan stunting, itu ditentukan oleh bagaimana kita berkerja sama antara instansi. Dengan menciptakan upaya-upaya preventif dan penanganan kepada anak-anak. “Generasi emas itu adalah hak asasi setiap anak, dengan harapan anak-anak di Puncak Jaya harus masuk dalam kategori emas 100%,” tutupnya (Naya)
