MULIA- Jatah beras ASN Puncak Jaya belum di distribusikan hingga saat ini cukup menimbulkan pertanyaan bagi segenap ASN Puncak Jaya.
Ditemui Pers terkait persoalan itu, Kabag Kesra SETDA Tri Purnomo Tabuni, S.IP, mengatakan bahwa setiap awal tahun hal ini sering terjadi keterlambatan. Hal menurutnya karena ada proses lelang angkutan yang menjadi penyebab keterlambatan untuk mendroping beras ASN di Distrik-Distrik Pedalaman, dimana lelangnya ini melalui via Kementerian Keuangan di Jakarta.
“Pada prinsipnya kami di Daerah, sifatnya menunggu pemenang lelang angkutan baru bisa turun untuk melakukan koordinasi,” ucapnya.
Dirinya mengungkapkan bahwa jika beras ASN didropping/distribusi lewat Papua Tengah karena kendalanya terlalu banyak, contohnya seperti tidak ada akses jalanan darat sedangkan setiap bulannya alokasi beras ASN Puncak Jaya sekitar 76 ton sekian, sehingga mau tidak mau harus lewat Wamena.
Pihaknya juga menceritakan bahwa pada tahun 2023 Desember yang lalu, Jatah beras ASN sekitar 76 ton seandainya daya muat pesawat tipe karavan yang hanya dapat mengangkut 1 ton yang jelas dalam satu bulan beras ASN tidak akan terpenuhi.
“Kami selalu upayakan agar harus lewat Wamena melalui jalan darat, sehingga bisa sekali dropping,” ujarnya.
“Kami berharap agar Tahun 2024 ini, secara khusus untuk bulan Januari, Februari dan Maret langsung di droping sekaligus, mengingat sudah memasuki bulan Ramadan,” harap Tri.
Perlu diketahui bahwa jalan trans papua terkhusus dari Mulia – Ilu banyak gangguan seperti tanah longsor, banjir bandang bahkan jembatan rusak itu semua bagian dari problem. Hal ini sesuai prediksi BMKG yang menyebutkan terjadinya kenaikan curah hujan di beberapa wilayah terutama wilayah Papua.
“Dirinya mengajak kita semua untuk tetap mendukung dalam doa semoga pemenang angkutan dan cepat diproses,” tutupnya (*).
