Kasus Penyelundupan Narkoba Tinggi, Pelabuhan Jayapura Butuh Alat Deteksi

- Penulis

Tuesday, 27 June 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAYAPURA – Tingginya angka kasus penyelundupan narkoba di wilayah Pelabuhan Jayapura belakangan ini menuai respon dari Direktur Reserse Narkoba Polda Papua, Kombes Polisi Alfian. Alfian mengungkapkan, sebagai pintu masuk keluar orang, kawasan pelabuhan tentu membutuhkan sebuah alat pendeteksi narkoba guna mencegah penyusupan barang haram tersebut.

“Di sana (pelabuhan) kan belum ada alat deteksi narkoba. Jadi, selama ini aparat kami itu melakukan penangkapan, ya memang secara manual, pakai insting (kecurigaan) terus dilakukan razia penumpang naik dan turun di setiap kapal yang masuk,” ujarnya di Jayapura, Senin (26/6/2023). 

Saat ini alat deteksi itu sedang dalam proses pengajuan ke Mabes Polri. Alfian berharap alat pendeteksi narkorba tersebut bisa segera diadakan untuk meminimasir peredaran narkoba.

“Semoga Mabes Polri bisa penuhi segera. Nanti alatnya sementara kita taruh di Polda dulu,” ungkap Alfian.

“Kalau untuk pelabuhan sebenarnya kita koordinasi dengan Pelindo selaku operator pelabuhan. Nanti mereka bisa tempatkan alat di sana. Ya, Pelindo kan yang punya wilayah pelabuhan. Polisi hanya pengamanan,” timpalnya.  

Selama ini dalam mengendus gerak-gerik pelaku narkoba, termasuk di wilayah pelabuhan, menurut Alfian, polisi hanya didukung oleh alat yang disebut Direction Finder (DF) atau pelacak lokasi.

Dijelaskan Alfian, alat tersebut biasanya sigunakan ketika sudah ada informasi yang akurat untuk memantau ponsel yang pemiliknya dicurigai membawa narkoba. 

“Tapi sekarang kan pelaku itu sudah pada pintar, mereka ngerti kalau hp mereka itu terlacak. Makanya pas kami dikasih info, kadang hp mereka (terduga) itu langsung dimatikan atau mereka pakai hp yang bisa dilacak atau tidak. Jadi, polisi juga tidak bisa sembarang menyadap ponsel orang,”akunya.  

“Kecuali sudah A1 bawa narkotika, itu yang boleh kita sadap. Karena ini acuannya sesuai UU. Nah, kalau belum jelas informasinya, ya kita tidak berani (sadap) takutnya melanggar aturan,” timpal Alfian.

Alfian berharap pengawasan dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak perlu diintenskan untuk mencegah penyelundupan narkoba yang merusak masa depan generasi muda Papua. (Gin)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Program Maximus Tipagau-Peggi Patrisia Pattipi, Perkuat Ekonomi Mimika dengan Kemudahan Izin Usaha dan Akses Kredit UMKM
Redaksi Jubi Dilempari Bom Molotov, AJI Jayapura Minta Polda Papua Usut Dengan Serius dan Profesional
Tepati Janji Turunkan Alat Berat di Organda, Masyarakat: Terima Kasih Aksi Nyata MARI-YO
Profil dan Sepak Terjang Ribka Haluk, Yang Bakal Menjadi Menteri Prabowo
Maximus Tipagau Sapa Pelaku UMKM dan Resmikan Posko Pemenangan Pilkada di Tengah Semangat Perjuangan
Menangkan Pasangan Mari-Yo, Relawan Baramuda Solata Gelar Konsolidasi ke 9 Kabupaten/Kota
Penuhi Janji Atasi Banjir, Mari-Yo Turunkan Alat Berat Bersihkan Drainase di Organda
Ubah Stigma Papua Rawan Konflik Pilkada, Papua Dalam Tanah Damai

Berita Terkait

Wednesday, 16 October 2024 - 14:06 WIT

Program Maximus Tipagau-Peggi Patrisia Pattipi, Perkuat Ekonomi Mimika dengan Kemudahan Izin Usaha dan Akses Kredit UMKM

Wednesday, 16 October 2024 - 02:10 WIT

Redaksi Jubi Dilempari Bom Molotov, AJI Jayapura Minta Polda Papua Usut Dengan Serius dan Profesional

Monday, 14 October 2024 - 16:35 WIT

Tepati Janji Turunkan Alat Berat di Organda, Masyarakat: Terima Kasih Aksi Nyata MARI-YO

Monday, 14 October 2024 - 16:00 WIT

Profil dan Sepak Terjang Ribka Haluk, Yang Bakal Menjadi Menteri Prabowo

Monday, 14 October 2024 - 04:26 WIT

Maximus Tipagau Sapa Pelaku UMKM dan Resmikan Posko Pemenangan Pilkada di Tengah Semangat Perjuangan

Berita Terbaru

Berita Terkini

Nikson Hesegem: Mari Kita Implementasikan Papua Tanah Damai di Pilkada 2024

Thursday, 17 Oct 2024 - 14:17 WIT