Pembina IPMT Jayapura, Roberthus Yewen Berikan Materi Tentang Pola Pendidikan Berasrama di Kegiatan Pengenalan Asrama IPMT Jayapura

- Penulis

Sabtu, 25 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAYAPURA- Pembina Ikatan Pelajar Mahasiswa Tambrauw (IPMT) Jayapura, Roberthus Yewen memberikan materi tentang Pola Pendidikan Berasrama dalam kegiatan Pengenalan Asrama Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Tambrauw (IPMT) Jayapura yang berlangsung di Perumnas 3 Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (25/11/2023).

Roberthus Yewen selaku pemateri menjelaskan bahwa asrama merupakan tempat tinggal belajar serta perlengkapannya baik secara individu maupun bersama-sama. Sebagai kebutuhan rohaniah dn sebagai anggota masyarakat.

“Syarat menjadi penghuni asrama adalah mengikuti masa pengenalan asrama, taat dan patuh terhadap buku pedoman asrama, mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di dalam asrama dan saling menghargai serta menghormati sebagai sesama penghuni di asrama,” jelasnya saat memberikan materi, Sabtu siang.

Dosen Kontrak Jurusan Antropologi Universitas Papua ini meminta kepada penghuni untuk menggunakan sapaan yang layak dalam menyapa satu dengan yang lainnya. Sapaan yang layak yaitu, kakak, adik, sahabat atau teman. Sedangkan sapaan yang tidak layak adalah wee atau ko, bosa atau sebutkan nama orang dan bahasa seperti ‘anjing’, ‘babi’ dan lain sebagainya.

“Aktivitas dan kegiatan setiap hri di srama harus dilaksanakan oleh penghuni seperti doa pagi, masak dan makan bersama di masing-masing kamar, mengatur jadwal piket menutup dan membuka pagar, menjaga ketenangan di dalam asrama dan menjaga kebersihan di dalam asrama,” ujar pemuda yang akrab disapa Kaka Yewen itu.

Lakukan Tanggung Jawab Kecil

Yewen mengajak seluruh mahasiswa Tambrauw di Jayapura, terutama para mahasiswa yang mengikuti pengenalan asrama, agar setia dalam melaksanakan tanggung jawab kecil yang ada di dalam asrama.

Menurut Yewen, tanggung jawab kecil yang ada di asrama, yaitu masak makan, mencuci piring, membersihkan halaman asrama, dan lain sebagainya. Hal-hal kecil ini akan mengembangkan semangat para mahasiswa kedepannya,” ucapnya.

“Jika kita setia pada tangung jawab kecil, maka kita akan diberikan tanggung jawab untuk hal-hal yang besar,” tambahnya.

Yewen mengutip kata-kata yang disampaikan oleh Mother Theresia dari Calcutta, yaitu “lakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar”. Artinya para mahasiswa Tambrauw di Jayapura diajak untuk melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar.

“Kita tidak perlu menunggu melakukan hal-hal yang besar, tanpa harus melakukan hal-hal yang kecil yang ada di sekitar kit. Salah satunya adalah masak makanan yang kita lakukan setiap hari di asrama,” ujar Jurnalis Kompas.com ini.

Kegiatan dan Dampak Tinggal di Asrama

Yewen menyampaikan ada beberapa hal yang perlu dilakukan selama tinggal di asrama, yaitu pengenalan anggota baru atau ospek, pola pembinaan yang harus dilakukan, membangun keperibadian dan rohani, rolling penghuni antara kamar dan membangun kebersamaan melalui rekreasi.

“Suka duka yang ada di asrama, yaitu menjadikan tempat berbincang dan bercanda, tempat berbagi kesenangan dan kesedihan, tempat saling membantu antara penghuni,” ujarnya.

“Tempat saling menghargai dan menghormati dan tempat berbagi ilmu pengetahuan sebagai sesama mahasiswa selama menempuh pendidikan di Jayapura,” tambahnya.

Yewen menyatakan, tidak ada kenangan yang lebih indah, dinandingkan kenangan selama berada di asrama.

Dampak setelah tinggal di asrama kata Yewen, para mahasiswa ketika selesai bisa lebih bertnggung jawab, mudah beradaptsi dlam pekerjaan, mudah bergaul dan beradaptasi dengan tetangga, terlibat aktif membantu masyarakat kedepannya.

“Teruji untuk menjadi pemimpin, bertanggung jawab dalam keluarga, tidak mudah menyerah, mimpi yang besar untuk meraih cita-cita dan masa depan,” ujar alumnus Magister Sosiologi Universitas Cenderawasih ini.(gin)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Jalin Silaturahmi dan Sinergitas, Dirlantas Polda Papua Sambangi Kepala BPTD Kelas II Papua
Wujudkan Pilkada Damai, Ketua LMA Port Numbay Ajak Masayrakat Jaga Kedamaian Jelang Pencoblosan
Kunjungan ke Jayawijaya, Wamendagri Ribka Haluk Ingatkan Bahaya Stunting bagi Anak-Anak
Pemilu bukan Ajang Untuk Membenturkan Masyarakat, akan tetapi Pesta yang harus Dimeriahkan
Program Maximus Tipagau-Peggi Patrisia Pattipi, Perkuat Ekonomi Mimika dengan Kemudahan Izin Usaha dan Akses Kredit UMKM
Redaksi Jubi Dilempari Bom Molotov, AJI Jayapura Minta Polda Papua Usut Dengan Serius dan Profesional
Tepati Janji Turunkan Alat Berat di Organda, Masyarakat: Terima Kasih Aksi Nyata MARI-YO
Profil dan Sepak Terjang Ribka Haluk, Yang Bakal Menjadi Menteri Prabowo

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 10:13 WIT

Jalin Silaturahmi dan Sinergitas, Dirlantas Polda Papua Sambangi Kepala BPTD Kelas II Papua

Selasa, 19 November 2024 - 11:58 WIT

Wujudkan Pilkada Damai, Ketua LMA Port Numbay Ajak Masayrakat Jaga Kedamaian Jelang Pencoblosan

Senin, 18 November 2024 - 14:16 WIT

Kunjungan ke Jayawijaya, Wamendagri Ribka Haluk Ingatkan Bahaya Stunting bagi Anak-Anak

Rabu, 23 Oktober 2024 - 06:56 WIT

Pemilu bukan Ajang Untuk Membenturkan Masyarakat, akan tetapi Pesta yang harus Dimeriahkan

Rabu, 16 Oktober 2024 - 14:06 WIT

Program Maximus Tipagau-Peggi Patrisia Pattipi, Perkuat Ekonomi Mimika dengan Kemudahan Izin Usaha dan Akses Kredit UMKM

Berita Terbaru

Berita Terkini

Rekonsiliasi Papua: Merajut Persaudaraan Pasca Pilkada

Kamis, 25 Sep 2025 - 15:58 WIT