WAMENA – Kinerja Bawaslu Lanny Jaya dinilai pasif dalam melaksanakan tugas sebagai pengawas pemilu pada pesta demokrasi Pileg 2024 lalu. Pasalanya suara bakal Caleg DPRD, DPRP dan DPR RI terjadi perubahan dari tingkat kampung, Distrik hingga kabupaten namun hal tersebut tak dikawal secara serius sebagai fungsi pengawasan yang dilaksanakan oleh Bawaslu.
Hal itu dikatakan salah satu tokoh pemuda Lanny Jaya Arman Kogoya kepada media di Wamena, Senin (20/5/24).
” Suara caleg partai tertentu terjadi perubahan di distrik dan di KPU, tentu KPU menerima hasil perolehan dari PPK, namun Bawaslu tak serius lakukan fungsi kontrol,”Tegasnya.
Arman menyebut, persolan selama pleno tingkat kabupaten Lanny Jaya Februari lalu di pantau ada anggota Bawaslu yang tak hadir dalam pleno, dan pleno pun terjadi molor hingga lewat jadwal yang ditentukan secara nasional.
“Molor memakan waktu yang lama, pleno di Lanny Jaya Aula Nirimok tidak pernah ada penegasan atau pengawasan agar segera lakukan sesuai ketentuan waktu atau dilakukan sesuai prosedur namun, dibiarkan ,”jelasnya.
Ada juga sekarang, lanjut, terkait perekrutan ambang batas 30 persen keterwakian perempuan yang juga dipertanyakan
Jadi,diduga kuat ada kerja sama antara KPU dan Bawaslu Lanny Jaya untuk kepentingan partai tertentu dan kandidat Bupati yang aka maju pada Pilkada 2024.
“Jadi ini kami duga kuat bahwa ada kepentingan terselubung yang dikerjakan kedua lembaga ini,”Ungkapnya
