WAMENA-Setelah insiden penggeledahan dan penahanan lima orang yang diduga simpatisan KKB di area gereja Kenyam, Kabupaten Nduga diselesaikan, Polres Nduga, pemerintah kabupaten Nduga, dan tokoh agama sepakat bahwa permasalahan di Nduga, termasuk insiden tersebut, telah selesai. Bentuk penyelesaian masalah tersebut adalah dengan doa bersama untuk pemulihan Kabupaten Nduga.
Terkait dengan insiden tersebut, Kapolres Nduga Kompol Vinsensius Jimmy Parapaga telah memerintahkan agar aparat kepolisian yang terlibat dalam penggeledahan tersebut dipindahkan dan tidak bertugas lagi di Kenyam. Selain itu, ia juga telah memerintahkan anggotanya untuk berkoordinasi lebih dulu dengan pendeta atau kepala gembala jika hendak melakukan penindakan di lingkungan gereja.
“Bentuk dari penyelesaian masalah tersebut, kita buat dari doa bersama. Pemulihan Kabupaten Nduga, itu sudah didoakan. Sehingga kita menganggap semua permasalahan di Nduga telah selesai termasuk insiden itu,” kata Kompol Vinsensius Jimmy Parapaga kepada wartawan, Sabtu (7/10).
Dalam kasus tersebut, Polisi memiliki bukti keterlibatan para terduga simpatisan KKB dengan kelompok Egianus dan mereka telah mengakui hal tersebut. Namun, atas permintaan pemerintah, kelima orang tersebut dilepas dengan syarat melakukan penandatanganan surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya.
Selain itu, terkait tindakan kekerasan dalam penggeledahan itu, polisi telah menyelesaikannya dan pintu yang rusak telah diperbaiki. Seluruh masyarakat di Kenyam juga telah sepakat dan senang dengan keputusan yang diambil.
Meski insiden tersebut telah diselesaikan, Kapolres Nduga mempertanyakan keberadaan pihak-pihak tertentu yang masih menyinggung permasalahan tersebut di luar Kenyam. Ia meminta agar pihak tersebut dapat melihat fakta bahwa insiden itu telah mencapai kesepakatan bersama.
Dalam kasus ini, Polisi menangkap lima warga sipil di bangunan dalam area gereja pada 17 September 2023 yang diduga menjalin komunikasi dengan KKB. Namun, penangkapan ini sempat mendapat perlawanan dan mengakibatkan pengrusakan pintu rumah. Belakangan diketahui bangunan itu adalah Kantor Klasis sehingga mendapat perhatian berbagai pihak.(gin)